Bagikan artikel ini :

Kerjakan Keselamatanmu

Filipi 2:12-18

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, ...
- Filipi 2:12a

Paul Gustave Dore (1832-1883), pelukis terkenal asal Perancis, pernah kehilangan paspornya ketika berada di pos perbatasan antara dua negara di Eropa. Pejabat yang bertugas meminta ia menunjukkan paspor. Dore menjawab, “Maaf saya kehilangan paspor, tapi jangan khawatir, saya adalah Dore, izinkan saya masuk.” Petugas itu menjawab, “Oh tidak bisa! Jika Anda benar Dore, pelukis terkenal itu, buktikan dengan membuat sebuah lukisan.” Akhirnya Dore melukis pemandangan di sekitar situ. Kata petugas, “Sekarang saya benar-benar yakin Anda adalah Dore karena tidak seorang pun bisa melukis seindah ini dalam waktu singkat.” Cerita ini selayaknya dipikirkan, jika kita mengaku murid Kristus, apa yang harus dibuktikan melalui perilaku keseharian kita? Apakah kita sudah hidup berpadanan dengan Injil Kristus (Flp. 1:27)?

Paulus menasihati jemaat di Filipi untuk hidup sesuai Injil Kristus dengan mengerjakan keselamatan (ay. 12). Apakah perintah ini bertentangan dengan doktrin keselamatan melalui anugerah Tuhan oleh iman di dalam Kristus (Ef. 2:8-9)? Tidak, karena kata “kerjakanlah” (katergazomai) berarti mengerjakan sesuatu terus menerus sampai lengkap atau sempurna. Terjemahan NIV menggunakan kata “work out”, bukan “work for”, yang artinya mengerjakan keluar, bukan mengerjakan untuk. Jadi, mengerjakan keselamatan memiliki makna yang sama dengan “hidup sesuai dengan status kita yang sudah diselamatkan, serta hidup dalam ketaatan dan kekudusan”. Ini tentu tidak mudah. Natur kita yang tercemar dosa cenderung tidak konsisten menaati Tuhan dan firman-Nya. Namun, kabar baiknya justru Allah-lah yang bekerja, memberi kekuatan dan kemauan di dalam diri kita untuk menaati-Nya (ay. 13). Jadi, melalui intervensi Roh Kudus, kita diberi kemampuan untuk menaati Tuhan secara konsisten. Tugas kita adalah berserah pada pimpinan-Nya, menyangkal diri, dan berkomitmen hidup memuliakan Dia.

Keselamatan yang kita peroleh dalam Kristus, bukan hasil usaha kita, tetapi anugerah Allah. Anugerah Allah bukanlah anugerah yang murah, apa lagi murahan, tetapi dibayar dengan harga yang mahal, yaitu nyawa dan darah Yesus yang tercurah di kayu salib (lih. 1Ptr. 1:18-19). Karena itu, marilah kita berkomitmen untuk mengerjakan keselamatan dengan hidup dalam ketaatan, kebenaran, kekudusan, meneladani Kristus, merendahkan diri, dan rela berkorban dalam melayani Tuhan dan gereja-Nya.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana Anda memahami “mengerjakan keselamatan” setelah mengetahui bahwa Anda diselamatkan oleh anugerah semata?
  • Apa langkah konkret yang Anda lakukan untuk mengerjakan keselamatan yang Anda sudah terima di dalam Yesus Kristus?