Bagikan artikel ini :

Meneladani Penderitaan Kristus

1 Petrus 2:21-25

Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
- 1 Petrus 2:21

Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan. Beberapa orang menderita karena kesalahannya sendiri. Misalnya, melakukan korupsi, ditangkap KPK, lalu masuk penjara sehingga menderita. Atau mereka yang berjudi daring sehingga uangnya habis, lalu menderita. Yang lain tidak menjaga pola hidup/makan yang sehat, pokoknya semua makanan disantap termasuk junk food, akibatnya kolesterol naik dan diabetes menggerogoti tubuh, lalu menderita. Semua penderitaan di atas bukanlah menderita karena Kristus, tapi karena kesalahan dan kebodohan kita sendiri.

Namun, ada juga mereka yang menderita karena perlakuan orang lain yang membenci, menghina, dan menganiaya akibat mengikut Kristus. Jika kita mengalami ini maka janganlah takut dan malu karena Yesus pun sudah pernah mengalami penderitaan. Yesus telah menderita secara fisik, mental, dan spiritual. Dia disiksa, dipukul, diludahi, dihina, dianiaya, dan mati di kayu salib. Tujuan penderitaan Yesus selain untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa dan maut (ay. 24) juga memberi kita teladan atau contoh untuk ditiru. Misalnya, ketika dicaci maki, Yesus tidak membalas dengan caci maki. Ketika disiksa dan dilecehkan, Yesus tidak mengancam, tetapi menyerahkan kepada Allah yang menghakimi dengan adil (ay. 23). Sebab kepada kita dikaruniakan bukan saja percaya kepada Yesus, melainkan juga siap menderita untuk Dia (Flp. 1:29). Ketika menjadi pengikut Yesus, kita harus mempersiapkan diri untuk menderita bagi-Nya. Namun, jangan ada di antara kita yang harus menderita sebagai pembunuh, pencuri, penjahat atau pengacau. Jika kita mengalami penderitaan sebagai orang Kristen janganlah malu, melainkan hendaklah kita memuliakan Allah (1Ptr. 4:15-16).

Jika kita benar-benar murid Kristus yang sejati maka kita harus rela dan siap mengikuti teladan-Nya. Tentu saja tidak boleh dengan sengaja mencari penderitaan, tetapi jika diperhadapkan dengan penganiayaan karena iman kita dalam Kristus, janganlah takut dan malu. Jangan pula menjadi kecewa dan meninggalkan iman. Sebaliknya, hendaklah kita bersyukur dan bersukacita seperti yang dikatakan Petrus, “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.” (1Ptr. 4:14).

Refleksi Diri:

  • Kapan Anda terakhir kali mengalami penderitaan dan apa penyebabnya? Apakah penderitaan tersebut karena Kristus atau bukan?
  • Apa yang Anda lakukan jika mengalami penderitaan (dihina, diolok-olok atau dikucilkan, bahkan dianiaya) karena iman kepada Yesus Kristus?