Bagikan artikel ini :

Menumbuhkan benih ketulusan hati

Matius 1:18-25

Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Matius 1:19

Yusuf adalah pribadi yang sungguh tulus. Ia tidak pura-pura atau berusaha mengelabui dan mencelakakan Maria. Ia tidak mencari keuntungannya diri sendiri. Ia sungguh menghargai Maria dan berusaha mencari jalan terbaik dalam menghadapi kenyataan bahwa Maria telah mengandung. Ini adalah ungkapan ketulusan dan iman Yusuf. Ketulusannya ini berbuah manis. Tuhan pun turun tangan pada saat yang tepat. Ketulusan hati Yusuf memberikan ruang yang mudah bagi Tuhan untuk berkarya.

Siapa pun Anda yang percaya Tuhan Yesus pasti memiliki benih ketulusan di dalam diri Anda. Dan saat berada di tanah kondisi yang tepat, benih ketulusan tersebut akan bertumbuh. Jika Anda terus rajin merawatnya maka akan menjadi bagian tak terpisahkan dari jiwa yang mampu memberkati dunia. Apakah Anda mau?

Ketika sedang makan di sebuah warung di Batam, saya mengamati seorang ibu dengan dua anaknya. Mengais sampah, mencari sisa makanan yang mungkin masih bisa diberikan kepada anak-anaknya. Ia tidak meminta, tak mendekati orang banyak yang sedang makan. Suaminya telah pergi, kini ia sendirian dan harus terus bertahan, bekerja keras menghidupi dua anaknya.

Saya membelikan tiga bungkus nasi dan memberikan kepada mereka sambil duduk di trotoar jalan, makan bersama mereka. Mengalirlah kemudian, kisah tentang ketegaran jiwa, ketulusan menjalani garis hidup, kegagahan menghadapi kerasnya ombak zaman dari seorang ibu. Dan ibu itu mengakhiri dengan sebuah kalimat menggetarkan, "Saya percaya, Tuhan Yesus itu Mahaadil." Ah, ternyata mereka orang Kristen yang terus berjuang untuk bersyukur kepada Tuhan.

Seketika itu, runtuhlah semua kesombongan diri, hancur berkeping diterjang gelombang kesederhanaan. Musnah semua arogansi intelektualitas, tenggelam dalam kebeningan perasaan. Lepas segala ambisi dan nafsu duniawi, jatuh tersungkur di hadapan ketulusan seorang hamba dalam menjalani hidup. Dengan semua ujian hidup yang begitu berat, ia tetap bisa tersenyum.
Tak ada iri dan dengki terhadap sekelilingnya yang jauh lebih beruntung, dan dengan ikhlas berkata, "Tuhan Yesus Mahaadil." Setelah mendengar semuanya, sambil duduk bersila, kami berempat bernyanyi memuliakan Yesus.

Ketulusan, sebuah kata sarat makna. Maukah kita sama-sama belajar menjalani hidup untuk mengais makna apa artinya tulus?

Salam tulus hati.

KETULUSAN HATI MEMAMPUKAN ANDA TEGAR MENGHADAPI JALAN KEHIDUPAN YANG BERAT BERSAMA YESUS.