Bagikan artikel ini :

Pakailah Diriku Memenangkan Jiwa

Markus 10:46-52

Lalu Yesus berhenti dan berkata: “Panggillah dia!” Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.”
- Markus 10:49

Bartimeus duduk di pinggir jalan sambil meminta-minta. Lalu ia mendengar bahwa Yesus datang. Ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku” (ay. 47). Lalu Tuhan Yesus menyuruh para murid-Nya untuk memanggilnya dari kerumunan orang-orang.

Yesus menitahkan kita untuk memanggil orang berdosa datang kepada-Nya supaya diselamatkan. Dia juga memerintahkan kita untuk memberitakan Injil. Perhatikan ayat di atas, Yesus tidak memerintahkan kita untuk kemudian menyuruh orang lain memanggil orang berdosa, Dia mau kita sendiri yang melakukannya. Jadi, sebanyak dan sebagaimana pun kita sibuk dalam ritual dan pelayanan tetapi jika kita sendiri tidak memanggil orang berdosa kepada Kristus maka kita adalah orang-orang yang tidak menaati perintah Yesus.

Oswald Smith, misionaris bagi bangsa Indian, selama memimpin sebuah gereja menganggarkan dana untuk memenangkan jiwa 4x lebih banyak daripada dana operasional dan pembangunan gereja. Ia juga mengutus lebih dari 500 misionaris. Oswald mengajukan dua pertanyaan yang menggetarkan hati:
(1) Adilkah jika Anda sudah mendengarkan ratusan kali khotbah dan berita Injil sedang Anda sendiri tidak pernah memberitakan Injil?
(2) Dapatkah dibenarkan jika Anda berbicara soal misi penginjilan tetapi tidak punya semangat berkorban jiwa, raga, dan harta untuk misi layaknya Tuhan Yesus yang turun langsung ke ladang misi?

Salah satu penginjil terbesar bagi benua Afrika, Reinhard Bohnke, menyadarkan hati nurani pengikut Kristus sejati. Orang Kristen yang terhilang dari sorga adalah orang Kristen yang aktif tetapi tidak pernah memberitakan Injil dengan semangat rela berkorban jiwa, raga, dan harta untuk yang terhilang. Gereja yang terhilang adalah gereja yang hanya sibuk rapat aturan, seminar, bahkan membahas misi penginjlan tetapi tidak serius mengorbankan diri untuk menyelamatkan jiwa yang terhilang. Berdoalah dan berusahalah, demi nama Yesus Sang Juruselamat, untuk menyelamatkan yang terhilang.

Patutkah diri kita pada hari penghakiman mendengar suara Yesus yang akan berkata, “Masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu, hai hambaKu yang setia”? Bangkitlah hai Kristen sejati dan berderaplah untuk Kerajaan Allah, jangkaulah mereka yang terhilang dan berdosa.

Salam persembahkan jiwa.

Refleksi Diri:

  • Sudahkah Anda turun tangan sendiri menyampaikan berita Injil kepada mereka yang belum percaya?
  • Apa langkah pengorbanan jiwa, raga, dan harta yang ingin Anda lakukan untuk menyelamatkan yang terhilang?