Bagikan artikel ini :

Percaya Pada Kekuatan Tuhan

Yesaya 26

Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.
- Yesaya 26:4

Berhadapan dengan masa-masa sulit bisa membuat orang percaya meragukan Tuhan. Bukannya menyangkali, tetapi memang pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaan Tuhan bisa muncul dalam benak saat dalam kondisi sulit. Memercayai Tuhan bukanlah percaya yang buta, tetapi percaya dengan alasan yang benar. Kita bukan memercayai yang tidak bisa dipercayai, tetapi yang jelas terbukti dan terjamin bisa dipercaya. Berkali-kali dikatakan di dalam Alkitab, Tuhan adalah “gunung batu yang kekal” (terjemahan lain mengatakan “kekuatan-Nya kekal”), tempat yang dipandang sebagai perlindungan yang kuat. Kekuatan Tuhan tidak pernah berkurang dan berakhir, sementara kekuasaan manusia di dunia silih berganti. Tidak ada manusia yang bisa mempertahankan kekuatan selamanya. Namun Tuhan itu kokoh, tidak ada yang bisa mengguncangkan atau menggoyahkan kekuasaan-Nya. Dia Allah yang kekal, yang memiliki kekuatan sempurna tetapi mengasihi manusia yang kecil dan terbatas.

Manusia memang lemah. Ia tidak bisa menyandarkan hidupnya kepada diri sendiri atau orang lain. Beberapa pakar motivasi mengajarkan bahwa kita ini hebat, pasti bisa, punya potensi tersembunyi, semua itu dorongan yang luar biasa. Namun kalau mau jujur, manusia hanyalah ciptaan dengan berbagai kelemahan dan keterbatasan. Sekaya, sepintar, seberkuasa apa pun manusia, satu hari pasti berhadapan dengan kematian. Bergantung pada kekuatan diri sendiri akan menghasilkan keputusasaan, bergantung kepada Tuhan adalah jalan yang benar. Firman Tuhan tidak pernah mengajarkan untuk berjuang mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi harus mengandalkan kekuatan Tuhan. Paulus dalam pergumulannya mengatakan justru saat kita lemah maka kita kuat (2Kor. 12:10). Dalam kelemahan, kekuatan Tuhanlah yang memampukan kita kuat. Kekuatan Tuhan bisa kita lihat di dalam diri Yesus, yang bangkit mengalahkan maut. Yesus mati tetapi kemudian bangkit, menang, dan hidup selama-lamanya.

Bergantunglah kepada Tuhan Yesus senantiasa. Ketika Anda sedang jaya ataupun lemah, percaya selalu kepada Tuhan. Percaya kepada Tuhan bukan berarti Anda diam saja, tidak berusaha, melainkan dalam setiap langkah kehidupan, percayakan pada kekuatan Tuhan. Hidup berjalan bukan karena kekuatan Anda, tetapi karena ada kekuatan sempurna Tuhan yang menopang Anda.

Refleksi Diri:

  • Mengapa kita bisa mengandalkan kekuatan Tuhan di dalam hidup yang sulit ini?
  • Apa yang Anda lakukan ketika merasa lemah dan tidak berdaya saat menghadapi kondisi sulit?