Bagikan artikel ini :

Perjamuan Anak Domba

Wahyu 19:1-10

Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”
- Wahyu 19:9

Pesta pernikahan adalah momen membahagiakan bagi kedua mempelai, orangtua, dan sanak keluarga, serta para sahabat yang datang bersukacita dengan mempelai. Para undangan memakai pakaian terbaik untuk hari istimewa ini, bukan saja agar terlihat pantas, tetapi juga untuk menghormati tuan rumah. Apakah kita juga mempersiapkan pakaian terbaik untuk menghadiri pesta perjamuan Anak Domba di akhir zaman?

Dalam Wahyu 19 Rasul Yohanes kembali melihat satu visi di surga, yang mana orang-orang kudus memuji Allah. Berkali-kali mereka berseru “haleluya” dan “pujilah Allah kita” (ay. 1, 3-6). Apa yang mereka pujikan? Ada tiga hal. Mereka memuji karena, pertama, Allah telah menyelamatkan mereka (ay. 1). Kedua, karena Dia telah menjalankan keadilan-Nya serta membalaskan darah kaum martir (ay. 2). Terakhir, karena Dia telah menyiapkan perjamuan perkawinan Anak Domba bagi mereka (ay. 7). Allah berlimpah anugerah-Nya. Bukan saja memberikan keselamatan, tetapi juga keadilan, dan bahkan Ia mengundang kita dalam perjamuan perkawinan Anak Domba (ay. 9). Pertanyaannya adalah apakah kita siap dengan pakaian yang pantas untuk hari istimewa itu? Apakah kita memperlengkapi diri dengan “kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih”? Kain lenan halus adalah lambang “perbuatan-perbuatan benar orang-orang kudus” (ay. 8). Kain lenan halus adalah di satu pihak karunia dan di lain pihak merupakan perbuatan orang kudus (ay. 8). Dengan kata lain, kita dibenarkan untuk hidup benar.

Hari ini, apakah kita menyiapkan diri dengan hidup kudus untuk menghadiri perjamuan kawin Anak Domba? Setiap kali menghadiri perjamuan kudus, kita diingatkan bahwa makna perjamuan kudus memiliki tiga aspek: yang lalu, sekarang, dan yang akan datang. Kita mengingat segala pengorbanan Kristus di masa lalu. Kita bersekutu dengan-Nya hari ini. Dan kita menanti datangnya perjamuan Anak Domba di akhir zaman. Biarlah setiap kali mengikuti perjamuan kudus, kita menanti penuh harap perjamuan kawin Anak Domba, di mana kita harus memakai kain lenan putih yang berkilau dan putih bersih.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah mengucap syukur atas anugerah Allah yang begitu berlimpah dalam hidup Anda?
  • Bagaimana Anda mengambil komitmen dalam hal kekudusan untuk mempersiapkan diri menghadapi perjamuan kawin Anak Domba?