Bagikan artikel ini :

Perkataan yang asin

Kolose 4:1-6

Hendaklah senantiasa perkataanmu itu berkat, dimasinkan dengan garam, supaya dapat kamu mengetahui bagaimana kamu memberi jawab kepada tiap-tiap orang.
Kolose 4:6 (TL)

Cara mengawetkan makanan dengan diasinkan adalah cara kuno yang masih terus dipakai hingga hari ini. Garam membuat mikroba pembusuk mati, rasa asinnya sekaligus membuat makanan menjadi nikmat.
Rasul Paulus mengatakan bahwa kata-kata kita hendaklah penuh dengan berkat, diasinkan dengan garam (versi Alkitab Terjemahan Lama). Maksud Rasul Paulus dengan perkataan yang "asin" artinya tidak mengandung niat busuk melainkan murni dan tulus. Tidak ada kepura-puraan di dalam perkataan kita selain kebenaran. Tuhan Yesus mengatakan, "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak" (Mat. 5:37a).

Sama seperti fungsi lain dari garam yang memberi rasa pada makanan sehingga terasa enak, demikian pula ucapan "asin" membawa suasana yang baik kepada pendengarnya. Ucapan yang memberi rasa tenang, menghibur, dan membangun semangat.

Ketika kita mengucapkan perkataan yang "asin", kita menyatakan bahwa kita berkata-kata menurut pimpinan Roh Kudus. Bahwa ucapan kita dipengaruhi oleh firman Tuhan yang ada dalam hati kita. Seperti garam yang meresap dalam makanan, kebenaran Allah meresap ke dalam hati kita dan keluar melalui ucapan kita. Tanpa diinspirasi oleh kebenaran Alllah, ucapan kita akan menjadi datar, hambar, tidak berguna, bahkan melukai.

Setiap hari kita mengucapkan banyak kata. Pikirkanlah apakah kata-kata itu hambar dan hampa. Apakah sebenarnya banyak kata itu tidak perlu diucapkan. Lebih baik satu kata yang "asin" daripada seribu kata yang hambar. Yang lebih menakutkan adalah perkataan kita adalah racun. Racun yang melemahkan, menyakitkan bahkan mematikan.

Renungan hari ini mengingatkan kita agar berhati-hati dengan apa yang kita ucapkan, karena kekuatan dari perkataan adalah sangat luar biasa. Apalagi kita sebagai anak-anak Tuhan, hendaklah perkataan kita bisa jadi teladan dan kesaksian bagi orang-orang di luar Tuhan, salah satunya melalui ucapan mulut kita. Seperti yang dikatakan Rasul Paulus, "Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1Tim. 4:12b).

PERKATAAN YANG SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN MENJADI KESAKSIAN YANG KUAT BAGI ORANG LAIN.