Bagikan artikel ini :

Realita Kasih Allah

Yohanes 3:14-21

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
- Yohanes 3:16

Saat membaca koran ataupun situs berita daring, kita pasti mencari berita yang sesuai dengan realita. Semakin mendekati fakta kebenaran yang ada, pasti akan membuat berita tersebut semakin kita percaya. Tak heran seringkali orang-orang membandingkan berita yang satu dengan lainnya. Tujuannya, mendapatkan kabar realita yang sebenarnya sehingga bisa dipercaya dan dipegang kebenarannya.

Allah sedang mengabarkan berita, yaitu kabar baik mengenai keselamatan bagi manusia yang berdosa. Kabar yang juga menyampaikan betapa besar kasih Allah kepada manusia. Bagaimana realita kasih Allah tersebut?

Berita tentang kasih Allah adalah sebuah realita yang tersampaikan dengan jelas. Dalam percakapan dengan Nikodemus, Tuhan Yesus memberitakan bagaimana besarnya kasih Allah kepada umat manusia yang berdosa. Kasih Allah luar biasa, yaitu kasih yang mengorbankan Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia (ay. 17). Sebuah berita baru yang belum pernah didengar oleh siapa pun juga pada saat itu. Berita yang awalnya membingungkan, tetapi pada akhirnya memberikan pengharapan.

Yesus Kristus menjelaskan bahwa diri-Nya datang ke dunia sebagai utusan Allah Bapa. Kedatangan Yesus bukan untuk menikmati dunia, melainkan menyelamatkan dunia. Kedatangan Yesus bukan untuk dilayani manusia, melainkan melayani manusia. Kedatangan yang memberikan keselamatan bagi orang-orang yang mau percaya kepada-Nya. Realitanya, mereka yang mau percaya kepada Kristus akan diselamatkan dari hukuman (ay. 18). Manusia berdosa yang harusnya hidup di bawah hukum kegelapan dosa akan diubahkan hidupnya menjadi di bawah hukum terang kasih Allah. Hukuman kekal tidak akan diterimanya, melainkan kehidupan kekal.

Realita kasih Allah yang telah dinyatakan oleh Yesus Kristus seharusnya menjadi kekuatan bagi kita untuk terus hidup dalam hukum terang kasih-Nya. Yesus mengatakan bahwa siapa pun yang berbuat jahat pasti akan menolak dan membenci terang, tetapi siapa pun yang berbuat benar pasti akan datang kepada terang dan hidup dalam Allah (ay. 20-21). Kita harus menghidupi hidup dalam terang kasih Allah.

Janganlah menyia-nyiakan berita nyata yang telah kita terima. Realita kasih Allah telah dinyatakan kepada kita. Saatnya menghidupi realita kasih tersebut dan membawa terang Kristus di dalam keseharian kita.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah mendapatkan dan merasakan realita kasih Allah dalam keseharian hidup Anda?
  • Bagaimana respons Anda terhadap realita kasih Allah? Apakah Anda sudah menjalani hidup di dalam kasih Allah?