Bagikan artikel ini :

Tak Ada Manusia Super

1 Raja-raja 19:1-18

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
- Filipi 4:13

Satu hari seorang pria mengunjungi dokter karena keluhannya atas depresi berat. Sang dokter menasihati, “Obat untuk penyakit bapak sederhana. Nanti malam, seorang badut akan beraksi di tengah kota, namanya Pagliacci. Bapak datang saja ke pertunjukan itu, pulang dari sana Bapak pasti akan merasa lebih bahagia.”

Mendengar nasihat sang dokter, pria ini bukannya menjadi lega malah semakin tertekan. Ia tertunduk, menutup wajah dengan tangannya, lalu menangis sejadi-jadinya. Sang dokter kebingungan. Pria ini menimpali sang dokter, sembari air matanya deras mengalir, “Tapi Dok.. Saya, Pagliacci si badut itu!”

Sungguh ironis. Pria yang diharapkan menjadi penghibur ternyata justru yang paling tertekan. Seorang yang dianggap tidak pernah mengalami kesedihan mendalam ternyata justru yang paling menderita.

Elia yang seorang nabi, mungkin diharapkan menjadi orang yang kuat dan senantiasa menghibur orang lain. Ternyata Elia juga mengalami tekanan luar biasa, sampai-sampai dalam keterpurukan, ia memohon Tuhan mencabut nyawanya. Elia hanya manusia biasa, yang bisa merasakan ketakutan dan kegentaran. Dalam kondisi tersebut, Tuhan tetap bersamanya menjalani pergumulan berat. Melihat kondisi Elia, Tuhan tidak menghina atau merendahkan, tapi justru menghibur dan menguatkannya. Tuhan menerima Elia apa adanya di masa yang sulit.

Paulus saat menulis ayat emas ini juga sedang dalam penderitaan karena ter-
penjara. Penderitaannya bertambah karena dikurung di sel yang jauh dari kam-
pung halamannya. Paulus sadar dirinya bukan manusia super, tapi ia yakin ada
Tuhan yang memberi kekuatan kepada-Nya.

Mungkin Anda pun termasuk orang yang diharapkan banyak orang atau keluarga untuk selalu menjadi yang kuat, yang bisa menolong orang lain. Namun, kadang kala kita juga berada dalam kondisi sulit dan pergumulan berat. Dari situasi tersebut, kita diingatkan bahwa kita bukanlah manusia super. Kita butuh pertolongan Tuhan. Kita sadar di tengah pergumulan berat, kekuatan Tuhan amatlah besar.

Jangan ragu untuk berkata kepada Tuhan, “Saya butuh Engkau, Yesus.” Anda juga manusia. Menangislah di hadapan Tuhan dan mintalah pertolongan kepada-Nya. Tuhan Yesus akan selalu hadir menemani dan menguatkan Anda.

Refleksi Diri:

  • Apa yang membuat seseorang tidak dapat mengakui dirinya bukan manusia super yang selalu harus tampil kuat?
  • Mengapa Tuhan selalu bisa diandalkan dalam segala situasi kehidupan?