Bagikan artikel ini :

Tidak Setengah-Setengah

Mazmur 121

Tuhan akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
- Mazmur 121:8

Pemazmur paham medan yang akan ditempuh untuk berziarah bersama umat Allah adalah medan yang tidak mudah. Medan jalan yang terjal, terkadang ada di sisi jurang. Jalan yang ditempuh menanjak dan melelahkan.

Perhatikan, setidaknya ada tiga hal penting dari dua ayat terakhir Mazmur 121 ini. Pertama, Allah senantiasa menjaga terhadap segala kecelakaan (ay.7). Tidak ada kondisi di mana Tuhan lepas tangan dan tidak sanggup menjaga. Kedua, Allah juga menjaga nyawa. Nyawa adalah hal yang sangat vital dalam kehidupan seseorang. Nyawa bisa melayang kapan saja, tetapi ada di dalam kendali Tuhan. Ketiga, penyertaan Allah tidak pernah kadaluarsa, yaitu sampai selama-lamanya (ay. 8). Ketiga hal ini menunjukkan Allah tidak setengah-setengah dalam menjaga. Penyertaan Tuhan sempurna, sampai akhir hidup kita, bahkan sampai selama-lamanya. Saat hidup maupun mati. Dia tidak setengah-setengah dalam menyertai, tetapi juga tidak setengah-setengah bekerja. Cara kerja-Nya pasti tuntas, sekalipun terkadang jalan-Nya berliku.

Dalam buku Unshakeable Hope, Max Lucado menceritakan dua orang mahasiswa sekolah teologia menghabiskan satu setengah tahun untuk menghitung jumlah janji Allah kepada manusia. Mereka mendapatkan hasil 7.487 janji. Beberapa janji positif, berupa jaminan berkat. Beberapa janji negatif, yaitu jaminan konsekuensi. Janji sifatnya mengikat karena Allah bukan hanya memberi janji, Dia juga menepati janji. Allah selalu menyelesaikan semua janji-Nya. Ini yang membuat kita tenang dan bisa bergantung kepada-Nya.

Kadang kala kita bertanya-tanya, kenapa kok ada orang Kristen yang hidupnya mengalami kesulitan selama belasan tahun? Padahal orang-orang yang tidak percaya hidupnya tampak lebih nyaman. Kalau Tuhan mau membereskan, sebetulnya tidaklah sulit. Kasihan terkadang mereka kepepet sampai di ujung jurang.

Tuhan Yesus tidak bekerja setengah-setengah, itu bukan cara Dia bekerja. Mungkin sekali Dia belum selesai membentuk kehidupan orang tersebut. Kita sebagai orang percaya seharusnya lebih tenang dalam menjalani hidup kita. Securam apa pun jalan yang kita hadapi, Tuhan senantiasa menuntun untuk menyelesaikannya. Yesus tidak pernah setengah-setengah menjaga kita, justru kita yang sering setengah-setengah memercayai-Nya. Dia selalu menjaga kita selama-lamanya.

Refleksi Diri:

  • Apa yang seringkali membuat Anda ragu akan penyertaan Tuhan?
  • Tuhan tidak setengah-setengah bekerja, kenapa kenyataan ini membuat Anda lebih tenang menjalani hidup?