Bagikan artikel ini :

Tinggal Di Dalam Atau Di Luar?

Yohanes 15:1-8

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
- Yohanes 15:5

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar firman Tuhan di atas, “... sebab di luar Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa?” Bukankah orang-orang yang tidak memercayai Tuhan Yesus mampu meraih kesuksesan? Bahkan tidak sedikit dari mereka yang punya nama besar, berbuat kebaikan di dalam hidupnya, menolong orang-orang yang kesusahan? Apakah ada yang salah dengan ayat ini, buktinya orang-orang di luar Tuhan tetap bisa melakukan banyak hal bahkan hal-hal yang dipandang baik.

Orang yang belum mengenal Yesus memang bisa melakukan banyak hal, termasuk meraih keberhasilan, mencapai kesuksesan, dan melakukan perbuatan baik. Namun, semua itu tidak pernah berkenan di hadapan Tuhan. Segala perbuatan baik mereka hanya seperti uap, bagaikan rumput yang hari ini ada, besok layu. Tiada artinya. Hal penting lainnya adalah tidak ada satu hal pun yang bisa dilakukan dan diusahakan oleh seorang yang tidak percaya Yesus yang dapat menyelamatkannya, sebaik apa pun dirinya, sebanyak apa pun sumbangannya, semurah hati apa pun orangnya, tidak ada yang membayar keselamatan. Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.” Hanya di dalam Yesus ada kehidupan. Hidup kita bukan lagi hidup yang sia-sia. Kita bukan orang-orang yang sedang menjaring angin, tetapi orang yang mendapatkan makna hidup, paham melangkah ke arah mana selama hidup di dunia. Yesus tidak membuka pilihan lain, hanya “tinggal di dalam Aku,” kata-Nya. Saat kita mencari sumber di luar Kristus, kita dikatakan akan seperti ranting yang kering, yang tidak berguna, selain dibuang ke dalam api.

Tinggal di dalam Yesus berarti percaya kepada-Nya, hidup seturut firman-Nya, dan mengaplikasikan kebenaran tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Anda mungkin masih bisa menghadapi kegagalan tetapi Anda akan tetap melihat pengharapan. Mungkin Anda dikecewakan orang tetapi penghiburan sejati dari Dia senantiasa menyertai. Atau Anda tidak berdaya mengalahkan penyakit tetapi Yesus sudah memastikan hidup penuh sukacita tanpa sakit bersama-Nya selama-lamanya. Amin.

Refleksi diri:

  • Apakah Anda sudah tinggal di dalam Yesus? Sudah menjadikan-Nya satu-satunya tempat bergantung di dalam hidup?
  • Mengapa hanya Tuhan Yesus satu-satunya sumber kehidupan?