Bagikan artikel ini :

Even A Cup Of Water (Bahkan Hanya Secangkir Air)

Matius 10:40-42

EKSPRESI PRIBADI

Saya teringat waktu saya masih mengikuti persekutuan remaja di gereja asal saya, satu kali kelompok CG kami mengadakan satu proyek ketaatan yakni berpuasa selama satu hari dan memakai uang makan siang yang kami simpan saat berpuasa untuk dibagikan kepada orang-orang yang kurang beruntung. Sebagai remaja yang hanya punya uang jajan pas-pasan tidak banyak yang bisa kami bagikan, namun perasaan sukacita saat berbagi pada hari itu tidak dapat terlupakan. Tuhan memanggil kita untuk berbagi. Ada sukacita yang tidak bisa dijelaskan ketika kita berbuat kebaikan dan berbagi dengan sesama kita. Kapan terakhir kali Anda berbagi? Apa tantangan yang Anda alami saat berbagi? Apa yang Anda rasakan setelah berbagi? Bagikan pengalaman Anda dalam CG.

EKSPLORASI FIRMAN

Secangkir air bagi sebagian besar kita mungkin bukan hal yang mahal, namun bagi mereka yang membutuhkan dapat berarti segalnya, dan bagi siapa yang memberikan secangkir air ini kepada mereka yang bahkan dianggap kecil, akan ada upah yang diberikan baginya.

Teks yang kita pelajari hari ini memiliki dua implikasi menarik ketika kita merenungkannya, yaitu: Pertama, ketika kita melihat konteks besar dari teks kita menemukan bahwa teks ini merupakan bagian dari khotbah pengutusan 12 rasul sebelum mereka pergi membertiakan Injil ke kota-kota yang akan dilalui Yesus. Pada bagian permulaan khotbah ini Yesus memberikan wejangan kemana murid harus pergi, bagaimana mereka harus menyiapkan diri dan apa yang menjadi respons murid menanggapi situasi kota pasca pemberitaan (ay 5-15). Kemudian Tuhan melanjutkan dengan mempersiapkan mental para murid untuk skenario terburuk dari pelyanan mereka, yakni penderitaan, alasan mengapa mereka mengalaminya, dan upah bagi yang setia mengerjakan panggilannya (ay 16-33). Pada bagian terakhir dari khotbah ini Yesus memberi gambaran realistis akan respon orang-orang yang akan dilayani para murid, akan ada yang menerima dan akan ada yang menolak pelayanan mereka. Dalam konteks ini kita menjumpai akan perkataan ini yang merupakan janji penyertaan bagi para murid. Teks ini menjadi sebuah pengingat bagi kita yang mengerjakan panggilan Tuhan, sekalipun ada tantangan, kesulitan dan bahkan penolakan, Tuhan sudah menyediakan orang-orang yang akan mendukung dan menolong kita. Bentuk pertolongan ini hadir mungkin bukan dalam mukjizat luar biasa namun bisa juga dari secangkir air dingin, yang dapat berupa kasih dan perhatian, yang diberi sesama pada kita. Karenanya jangan takut dan tetap setia mengerjakan panggilan kita di dunia.

Kedua, teks ini juga berisikan janji reward bagi mereka yang menerima Tuhan dan utusan-Nya. Jika kita memperhatikan dari ay 40, kita menemukan gaya bahasa yang dipakai dalam konteks raja yang mengirimkan pesan melalui dutanya. Perlakuan penerima pesan kepada duta disamakan dengan perlakuan penerima pesan kepada raja, jika penerima menolak dan bahkan menganiaya sang duta maka penerima dianggap menolak dan menganiaya raja dan begitu sebaliknya. Gaya bahasa raja dan duta utusannya ini yang dipakai Tuhan menggambarkan murid-murid-Nya di dunia ini. Mereka yang menerima utusan Tuhan menerima Tuhan, mereka yang menolak utusan-Nya ia menolak Tuhan, dan siapa yang berbuat baik pada utusan-Nya berbuat baik kepada Tuhan, dan diakhir semua itu akan ada hadiah dan hukuman yang akan diberi Tuhan atas dasar respons kita atas utusan Tuhan. Perkataan ini mengingatkan kita juga akan kisah yang kita jumpai pada Mat 25:31-46 tentang pemisahan kambing dari domba. Tuhan menempatkan diri-Nya sebagai sesama kita yang membutuhkan, respons kita akan sesama kita merefleksikan apakah kita adalah kambing atau domba Tuhan.[DK]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Panggilan seperti apa yang harus kita lakukan sebagaimana yang Allah kehendaki?

Penerapan

Sudahkah saya menyambut utusan Tuhan dengan baik dalam kehidupan saya? Adakah sesama yang membutuhkan keberadaan dan pertolongan saya namun saya abaikan? Mari refleksikan adakah diri kita sudah diubahkan dan menjadi domba-domba Tuhan yang rindu berbagi.

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.