Bagikan artikel ini :

God’s Way (Jalan Tuhan)

Kejadian 50:15-21; Yesaya 55:8-9

EKSPRESI PRIBADI

Jalan Tuhan? sebuah istilah yang kita sering dengar bersama, namun seringkali kita kesulitan untuk mengetahui mana jalan yang memang ditunjukan Tuhan kepada kita. Dalam hidup kita selalu diperhadapkan pada berbagai pilihan dan keputusan. Kadang kita bingung dalam memilih jalan mana yang harus ditempuh. Konflik antara keinginan, kenyamanan dan kebebasan hidup menjadi suatu hal yang tidak mudah dilalui. Akhirnya kita kebingungan memahami mana yang memang jalan yang diarahkan Tuhan, mana jalan yang memang kita pribadi mau tempuh.

EKSPLORASI FIRMAN

Kita percaya bahwa jalan Tuhan adalah jalan yang terbaik bagi setiap kita, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang baik dan mengasihi kita. Namun, walaupun kita meyakini bahwa jalan Tuhan adalah jalan yang terbaik, bukan berarti jalan yang diarahkan Tuhan adalah jalan yang akan baik-baik saja. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa menempuh jalan yang memang Tuhan tunjukan kepada kita?

Di dalam Kejadian 50:15-21 kita bisa melihat cerita Yusuf yang pada akhirnya Tuhan tempatkan menjadi seorang yang terpandang dan memiliki kuasa di daerah Mesir. Perlakuan saudara-saudara Yusuf di masa lalunya membuat Yusuf banyak menghadapi kesulitan. Tetapi, jika kita cermati bersama, Yusuf tidak memandang perbuatan-perbuatan para saudaranya sebagai sesuatu hal yang harus dibalas atau dipermasalahkan, melainkan Yusuf melihat bahwa apa yang terjadi di dalam kehidupan Yusuf, termasuk ketika saudara-saudaranya memberikan perlakuan yang tidak pantas adalah sebuah proses pembentukan yang Tuhan izinkan terjadi dan Yusuf percaya bahwa apa yang terjadi tidak lepas dari pemeliharaan Tuhan.

Namun hal yang harus kita lakukan pada saat berjalan di jalan-Nya Tuhan, pastinya kita harus selalu memegang kebenaran Firman. Keputusan dan pilihan-pilihan yang kita ambil seringkali membuat kita bingung, mana yang memang Tuhan kehendaki. Tetapi yang pasti bahwa ketika kita menjalani sebuah keputusan yang akan atau sudah kita buat kita harus lakukannya dengan memegang kebenaran-Nya. Kunci sukses Yusuf bukan terletak pada kepandaiannya, ataupun bukan karena faktor keberuntungan. Melainkan komitmen memegang dan melakukan hal yang benar di dalam segala keadaan. Jadi jika akan mengambil suatu keputusan dan pilihan, mari kita sinkronkan terlebih dahulu dengan denyut Firman Tuhan, kalau ternyata jalan yang akan kita pilih tidak sesuai dengan Firman, maka itu bukan jalan Tuhan. Dan jika kita berjalan bukan di jalan Tuhan, maka jalan kita tidak akan mendapat perkenanan Tuhan dengan apa yang kita jalani, karena kita sedang berseberangan dengan jalan-Nya.

Hal yang kedua yang harus kita yakini bahwa jalan Tuhan pasti akan selalu membawa kita kepada damai sejahtera. Ini bukan berarti ketika kita berjalan di jalan Tuhan maka.pasti semuanya aman dan menyenangkan. Walaupun kita percaya bahwa Tuhan mampu melakukaknya. Namun, kita harus menyadari bahwa Tuhan tidak mengajarkan kita menjadi anak-anak Tuhan yang manja yang bermentalkan instan. Melainkan Dia mengizinkan kita mengalami hal yang tidak menyenangkan (pergumulan dan masalah) untuk kebaikan kita. Jika kita melihat kisah Yusuf kita bisa melhat bagaimana pergumulan pun diizinkan ada di jalan kehidupannya ; di dalam sumur, di fitnah, masuk penjara, di khianati, dll merupakan hal yang Tuhan izinkan terjadi dan pastinya Yusuf tetap melihat bahwa Tuhan yang dia sembah adalah Tuhan yang baik. Apapun keadaan kita saat ini, tetap yakin bahwa segala hal yang Tuhan izinkan terjadi di dalam hidup kita merupakan bagian dari rencana Tuhan. Mungkin kita belum melihat yang baik saat ini, tetapi percayalah bahwa di depan nanti kita akan melihat maksud dan rencana Tuhan yang baik bagi kita. Karena itulah di dalam ay. 20, tanpa keraguan sedikitpun Yusuf menyampaikan kepada saudara-saudaranya, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar”. Yusuf ingin menekankan dan juga memberitahukan kepada saudara-saudaranya yang ketakutan dan merasa bersalah, bahwa Tuhan turut bekerja dan terus merancangkan yang terbaik bagi Yusuf dan keluarganya (bdk. Yes 55:8-9). Yusuf meletakkan semua pengalaman pahitnya dalam kerangka rancangan Allah yang baik. Keyakinan iman Yusuf akan pemeliharaan Allah terhadapnya, juga terhadap keluarga dan bangsanya nanti, membuat Yusuf melimpahkan kasih kepada kakak-kakaknya. Padahal kakak-kakaknya pernah melakukan perbuatan keji yang mendatangkan kesengsaraan pada Yusuf selama 13 tahun. Jadi yang dimaksud dengan damai sejahtera, bukan artinya di jalan Tuhan tidak ada pergumulan dan permasalahan, namun pada saat kita ada di jalan Tuhan, pasti Dia pun ada untuk terus bersama kita; menguatkan kita dan menolong kita hingga akhirnya kita bisa melihat bahwa jalan yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik bagi kita.[SA]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Bagaimana Anda mengetahui bahwa jalan yang di tempuh adalah sesuai dengan jalan-Nya Tuhan?

Penerapan

Bagaimana Anda bisa tetap percaya bahwa rancangan dan jalan Tuhan adalah yang terbaik untuk Anda walaupun Anda berada ditengah badai permasalahan yang mengkuatirkan?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.