Bagikan artikel ini :

Eternal Values Begin at Home (Nilai Nilai Kekal Bermula di Rumah)

Ulangan 6:1-12

EKSPRESI PRIBADI

(Kutipan dari https://www.bilanganresearch.com/artikel/orang-tua-tidak-peduli-pertumbuhan-kerohanian-anak) Pada tahun 2018, BRC telah melakukan survei terhadap 4.095 generasi muda Kristen yang tersebar di 42 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Hasil survei tersebut menyatakan bahwa sosok yang paling berjasa yang menuntun Generasi Muda Kristen di Indonesia untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat (dilahirkan kembali) dan mengambil keputusan untuk percaya dan menjadi pengikut Kristus yang sungguh-sungguh adalah Orang Tua (73.1%) dan Pendeta (10.6%).

Luar biasa sekali peran orang tua didalam menanamkan nilai-nilai rohani kepada anak-anak, pengaruhnya sangat besar sekali. Maka sangat disayangkan kalau orang tua tidak terlibat di dalam pendidikan iman anak-anaknya. Dalam buku lainnya mengatakan “sebagian besar orang Kristen tidak dibesarkan bukan dari keluarga yang utuh. Bukan berarti orang tua mereka bercerai, tetapi mereka tidak pernah dapat pemahaman yang utuh tentang kekristenan.” Mungkin keluarganya baik-baik saja, tetapi tidak ada nilai-nilai kekristenan yang ditanamkan di dalamnya, padahal dampaknya sangat besar sekali kalau orang tua sungguh memperhatikan kerohanian anak-anaknya. Coba diskusikan di dalam Care Group, apa yang seringkali menjadi penghambat orang tua untuk menanamkan nilai rohani kepada anak-anaknya?

EKSPLORASI FIRMAN

Tuhan berkata kepada orang Israel (Ul.6:4-5) Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Perhatikan Tuhan meminta orang Israel untuk hidup mengasihi Tuhan dengan keseluruhan hidupnya, atau dengan kata lain menjadikan Tuhan yang terutama di dalam kehidupannya, yang menggerakkan seluruh tindakannya. Jadi ini bukan hanya terjadi di dalam hati, tetapi di dalam keseluruhan kehidupan terpancar mengasihi Tuhan. Sebelum bicara tentang menanamkan nilai-nilai kekal di rumah, seseorang harus memiliki relasi yang benar dengan Tuhan. Setelah itu barulah Tuhan berkata (Ul.6:6-7) Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Sekarang, apa yang Tuhan perintahkan di dalam mengajarkan tentang hidup bagi Tuhan kepada generasi selanjutnya?

Pertama, tanggung jawab yang tidak bisa dialihkan. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan “haruslah engkau mengajarkannya”. Pola pengajaran di dalam keluarga menjadi tanggung jawab yang tidak boleh dialihkan oleh orang tua kepada pihak lain. Ini adalah suatu bentuk tanggung jawab yang Allah berikan kepada para orang tua Israel, termasuk orang tua Kristen di jaman ini. Ini bukan sebuah pilihan, tetapi keharusan dari orang tua untuk mengajarkannya

Kedua, konsistensi. Tuhan juga mengatakan untuk mengajarkannya berulang-ulang. Ini adalah pengajaran yang bukan sesekali saja, tetapi pengajaran yang terus berulang. Nilai-nilai kekal di dalam Tuhan tidak mungkin tertanam jika hanya diajarkan jarang-jarang, karena dunia ini pun mengajarkan banyak hal yang terus menerus secara berulang.

Ketiga, natural. Menarik sekali, karena Tuhan tidak mengatakan ini diajarkan di dalam bentuk-bentuk formal saja, tetapi di dalam berbagai sisi kehidupan, di setiap aktivitas yang dilakukan. Terkadang kita mengkotak-kotakan antara area yang rohani dan yang bukan rohani, tetapi Tuhan mau umat-Nya melihat di dalam setiap sisi kehidupan akan keberadaan Tuhan. Ini adalah cara pengajaran yang ajaib, mengajarkan di setiap tempat, waktu, keadaan. (RR)

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Mengapa penting sekali untuk menanamkan nilai-nilai kekal di dalam keluarga?

Penerapan

Siapa pun Anda, apa yang mau Anda lakukan untuk menanamkan nilai-nilai kekal di dalam keluarga?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.