Bagikan artikel ini :

Jesus, The Best Companion (Yesus, Pendamping Terbaik)

Lukas 24:13-35

EKSPRESI PRIBADI

Ada seorang bernama Arpad Kiss, berusia 82 tahun, tinggal di Australia Utara. Pada satu kali dia mengunjungi sebuah toko barang bekas, tetapi saat di toko itu dia tiba-tiba meminta bantuan untuk memanggilkan ambulans. Keadaannya menjadi parah dan orang-orang mencoba untuk membantu dia sebisanya, namun beberapa saat kemudian pria tersebut meninggal dunia. Judul utama dari berita-berita bukan tentang itu, tetapi “Seorang Pria Meninggal Sendirian,” pria ini ternyata tidak memiliki keluarga atau teman satu pun. Bahkan saat prosesi pemakamannya yang dihadiri oleh beberapa belas orang saja, yaitu mereka yang tidak mengenalnya juga. Dari kehidupan bapak Arpad Kiss yang memilukan adalah bahwa hidupnya sendirian.

Banyak orang merasa kesepian dan terpuruk apalagi saat dilanda pergumulan. Tetapi orang-orang yang di dalam Tuhan sekalipun sedang diliputi kekecewaan, tidak pernah sendirian karena Tuhan senantiasa menyertai dan kehadiran-Nya akan mengubahkan.

EKSPLORASI FIRMAN

Salah satu hal yang menarik dari Lukas 24:13-35 ini adalah Lukas mengambil tempat yang cukup banyak untuk menceritakan dua orang yang tidak begitu jelas identitasnya tetapi ditemui Tuhan Yesus yang bangkit, mereka ini tidak pernah disebutkan namanya selama pelayanan Tuhan Yesus sebelumnya. Dua orang ini sedang kecewa dan harapannya pupus, namun kehadiran Tuhan Yesus yang telah bangkit, mengubahkan hidup mereka dengan total.

Memberikan pengenalan yang benar

Saat Tuhan Yesus datang dan berjalan bersama dua orang murid ini, mereka tidak dapat mengenali Tuhan Yesus (Luk.24:16). Bagi mereka Tuhan Yesus adalah manusia biasa yang sedang berjalan pulang bersama dengan mereka. Ketika mereka menjelaskan juga apa yang telah terjadi, mereka menyebut bahwa Tuhan Yesus adalah seorang nabi, tetapi mereka tidak dapat mempercayai Tuhan Yesus adalah Mesias, karena menurut mereka seharusnya Mesias tidak seharusnya mati seperti itu. Pemahaman mereka, Mesias seharusnya akan membawa kejayaan secara politik. Namun Tuhan Yesus menjelaskan kepada mereka apa yang benar, bahwa Mesias harus menderita terlebih dahulu dan kemudian dimuliakan, semuanya itu tercatat dalam firman-Nya (Luk.24:25-27), Tuhan Yesus memperbaiki pandangan mereka yang salah. Kebenaran bahwa Mesias itu bukan menderita tidak berdaya, tetapi bangkit dan hidup. Tuhan Yesus bukan hanya hadir di dalam kesedihan mereka, tetapi Tuhan Yesus membawa mereka untuk bisa mengenal Dia dengan benar. Mulai dari datang berjalan bersama, kemudian menjelaskan maksud firman Tuhan, dan sampai memecah-mecahkan roti. Pada saat itulah mereka mengenal Dia dengan benar “Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.” (Luk.24:31). Kata “terbukalah” ini ditulis dalam bentuk pasif, jadi bukan karena mereka yang mampu mengenali, tetapi dalam anugerah Tuhah Yesus, membuat mereka dapat mengenal dengan benar siapa Tuhan Yesus, yaitu sebagai Mesias yang sesungguhnya. Setiap kita harus mendasarkan iman itu pada pengenalan yang benar menurut firman-Nya.

Memberikan pengharapan yang sejati

Ada satu situasi yang sangat berbeda ketika dua murid ini sebelum mengenal Tuhan Yesus dan sesudahnya. Perhatikan di dalam Luk.24:17 bahwa muka mereka muram, tampak di wajah mereka tidak ada pengharapan. Kita bisa melihat alasan utama mereka muram “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi (Luk.24:21). Artinya dulu mereka mengharapkan, tetapi saat itu sudah tidak ada lagi. Harapan mereka sudah pupus seiring menyaksikan kematian Tuhan Yesus, bahkan berita kebangkitan yang disaksikan oleh para perempuan yang mengatakan Tuhan Yesus sudah bangkit (Luk.24:22-24), tidak mereka percayai, mereka tetap memilih pulang. Kedua murid yang sedang dalam kondisi tanpa pengharapan ini berubah ketika mereka mengenali Tuhan Yesus, dari muka yang muram kepada hati yang berkobar-kobar, seperti yang tercatat Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (Luk.24:32). Hati yang berkobar itu didapati dari perjumpaan dengan Tuhan Yesus, kita pun seharusnya diisi dan melekat oleh firman-Nya dari hari ke hari. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk kembali ke Yerusalem dan menyaksikan kebangkitan Tuhan Yesus kepada murid-murid yang lain (Luk. 24:33-35). Saat seseorang sudah mengenal dan hatinya diubahkan Tuhan Yesus, maka tidak akan bisa tinggal diam untuk menyaksikan akan Dia. Hanya Tuhan Yesus yang sanggup untuk mengubahkan seseorang yang tanpa pengharapan, menjadi memiliki pengharapan, karena Dia adalah Allah yang bangkit dan hidup selama-lamanya, yang tidak pernah meninggalkan orang percaya.[RR]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Mengapa kebangkitan Tuhan Yesus itu begitu krusialnya bagi iman Kristen?

Penerapan

Sebagai orang yang sudah mengenal dan percaya Tuhan Yesus dalam anugerah-Nya, hidup seperti apa yang mau Anda saksikan kepada orang lain?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.