Bagikan artikel ini :

Jesus, The Light Of The World (Yesus Terang Dunia)

Yohanes 1:4-5; I Yohanes 1:7 (Yohanes 1:4)

BAHAN CARE GROUP

Surat kabar The Washington Post memuat di bagian headlinenya sebuah kisah nyata yang diberi judul “a wrong turn and a mysterious beam of light saved this woman’s life.” Sebagaimana judulnya, akibat dari kesalahan mengambil jalan menuju tempat kerja, membawa William Gressen, seorang petugas pemadam kebakaran, melewati seberkas cahaya yang menembus kegelapan hutan di sepanjang Crain Highway. Cahaya itu begitu menarik perhatiannya sehingga ia berusaha untuk menelusuri sumber dari cahaya itu berasal. Dia menepi dan mendaki ke tanggul melalui semak-semak dan pohon-pohon tumbang.Sekitar 125 kaki ke bawah, dia menemukan sumber cahaya itu. Dia menuruni jurang tersebut mendekati sumber cahaya dan disana ia menemukan sebuah mobil terguling dan menjebak seorang wanita di dalamnya.Darah mengalir di wajahnya.Kepalanya terjepit di antara sandaran kepala dan pintu.Dan sabuk pengaman melilit lehernya. Melihat hal itu, Gressen segera melakukan pertolongan dengan memasukkan tangannya lewat jendela yang pecah dan membebaskan wanita tersebut. Pendek kata, Gressen berhasil menyelamatkan wanita tersebut. Hal itu bermula dari seberkas cahaya yang memikat penglihatannya dan membawa dirinya kepada usaha penyelamatan yang mendatangkan perbedaan atas kehidupan seorang wanita.

EKSPLORASI FIRMAN

Berbicara mengenai cahaya atau terang, Yohanes mengungkapkan bahwa Sang Firman yang kekal dan Pencipta segala sesuatu itu adalah terang Ilahi (the divine light). Seperti yang Yesus katakan sendiri, sebagai sebuah penekanan yang tegas akan Jati Diri Ilahi-Nya, bahwa “I am The Light of the world. (Yoh 8:12). Klaim ini mengandung nuansa ekslusif yang sangat kental. Itu artinya Yesus adalah satu-satunya terang sejati dan tidak ada yang lain.

Tidak ada entitas yang begitu estetis, powerful dan dominan selain terang. Kegelapan sepekat apapun akan sirna dan keadaan berubah drastis ketika ada terang disana, dimana segala sesuatu menjadi terekspos dan dibuatnya menjadi tampak sangat jelas. Tidak ada area yang gelap dan tersembunyi lagi. Jika terang fisik sedemikian dahsyat, lebih lagi terang Ilahi di dalam Kristus. Dikatakan, “Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya” (ay. 5). John Piper menyebutnya sebagai “Triumphant Light.” Terang itu tidak terkalahkan. Terang itu akan selalu mengalahkan dan mengatasi kegelapan. Itulah misi Sang Terang hadir di panggung dunia yang kelam di dalam dosa (ay. 9). Bukan sekadar menelanjangi kegelapan dosa sedemikian jernih, sehingga dosa terlihat jelas begitu menjijikan dan mengerikan. Tetapi untuk mengatasi kegelapan tersebut. Itulah sebabnya, setiap orang yang menaruh iman di dalam Kristus, memiliki persekutuan dengan-Nya, hidupnya akan mengalami perubahan yang luar biasa. Mereka tidak akan lagi menjadi pecundang yang selalu dikalahkan oleh dosa sehingga hidupnya tetap berada di dalam kegelapan tanpa daya untuk bisa keluar dari jeratnya. Tetapi menjadi pemenang atas dosa, sehingga hidupnya beralih kepada terang-Nya yang ajaib dan sarat dengan kemuliaan. Seperti yang Yesus ungkapkan sendiri, bahwa “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai

terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.” (Yoh. 12:46). Bahkan bukan hanya berpindah dari gelap menuju terang saja, melainkan pula agar menjadi anak-anak terang (Yoh 12:36; Ef. 5:8). Tentunya, ini merupakan transformasi yang luar biasa dan hanya bisa dikerjakan oleh Allah sebagai karya Ilahi.

Namun di tengah fakta bahwa terang itu dibutuhkan oleh setiap orang berdosa, pada kenyataanya tidak semua orang meresponinya dengan cara yang sama. Pertama menolak terang. Seperti dikatakan dalam ayat 11, “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.” Ini merupakan gambaran karakteristik manusia berdosa yang mengalami kematian rohani (Ef 2:1). Dalam dirinya terdapat kecendrungan kuat untuk menolak Sang Terang tersebut. Hidup dalam dosa telah membuat dirinya berada di zona nyaman. Kegelapan telah menyembunyikan dan menutupi keburukan, kebusukan, kenajisan dan realitas yang sesungguhnya dari dosa. Sehingga hidupnya terus berkompromi dengan dosa. Maka ketika terang itu datang dan mengungkap kebenaran, itu artinya mengusik dan menggangu kenyamanan. Tentunya hal itu menimbulkan ketidaksukaan dan penolakan yang keras terhadap terang tersebut. Manusia lebih suka hidup dalam pemberontakannya dan menikmati hidup dalam kebutaannya di dalam dosa ketimbang menerima dan mengarahkan hati kepada Kristus. Inilah puncak dari dari kenyataan dosa, yaitu menolak kehadiran terang (Rm. 3:10-12)

Kedua, menerima terang. Seperti dikatakan dalam ayat 12, “Tetapi semua orang menerima-Nya…” Pengertian menerima disini bukan sekadar mengetahui dan menyetujui secara kognitif bahwa Yesus adalah Terang yang dibutuhkan oleh jiwanya, tetapi mempercayakan diri sepenuh dan seutuhnya kepada Kristus demi keselamatan jiwanya. Tentu saja dibalik kekuatan menerima ada intervensi kuasa Allah yang penuh anugerah, yang memberikan daya untuk memilih respon tersebut (Ef 2:8-9). Kuasa itu jauh lebih besar dari kecendrungan penolakan akibat dosa. Jadi, kita patut bersyukur dan merayakan kasih karunia Allah yang besar itu dengan penuh sukacita serta menaruh komitmen hidup di dalam terang yang penuh dengan kemenangan, sebagaimana Kristus, The Triumphant Light. Seperti ditegaskan, “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” (1Yoh 1:7). Ingatlah bahwa hidup sebagai anak-anak terang tidak akan pernah kompatibel dengan segala bentuk kehidupan di dalam kegelapan, selain hidup menyerupai Kristus, yaitu hidup di dalam kekudusan secara radikal dan berdampak bagi dunia sebagai terang dunia (Mat. 5:14).[DA]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa arti bahwa Yesus adalah Terang Dunia?

Penerapan

Hidup seperti apa yang mencirikan sebuah hidup yang berkemenangan di dalam terang Kristus?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.