Bagikan artikel ini :

Joy To The World (Kesukaan Bagi Dunia)

Mazmur 98:1-9

EKSPRESI PRIBADI

Banyak orang berusaha mencari kebahagiaan untuk meringankan hidup mereka setelah banyak mengalami kesulitan dan kesedihan akibat pandemi Covid-19. Mereka mencari kebahagiaan dalam bentuk hiburan, hobi, olahraga, wisata kuliner, miras dan narkoba, karena berpikir mungkin di situlah mereka akan menemukan kebahagiaan. Namun sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa ada perbedaan yang besar antara kebahagiaan dan sukacita. Kebahagiaan tergantung pada keadaan situasi dan kondisi eksternal kita yang terus berubah. Ketika kita sedang dalam masalah, sakit-penyakit, kesulitan dan krisis ekonomi, seringkali kebahagiaan itu sirna seperti ditelan bumi. Alkitab lebih banyak berbicara tentang sukacita daripada kebahagiaan. Sukacita yang Alkitab bicarakan jauh lebih dalam maknanya dari sekadar bahagia. Sukacita sejati tidak bergantung pada kondisi eksternal kita, tetapi berhubungan dengan batin kita. Sukacita sejati adalah suasana tenang dan damai di hati orang di mana ia dapat menikmati segala hal yang terjadi dengan hati yang bersyukur.Menurut Anda di mana dan bagaimana kita dapat menemukan sukacita sejati itu? Diskusikan hal ini dalam care group Anda!

EKSPLORASI FIRMAN

Tema Mazmur 98 adalah nyanyian sukacita dan kemenangan (song of joy and victory). Ungkapan nyanyian sukacita diulang berkali-kali, “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan.” (ayat 1). “Bersorak-soraklah bagi Tuhan, bergembiralah.” (ayat 4). “Bermazmurlah bagi Tuhan, bersorak-sorailah“ (ayt 5-6).“bertepuk tangan, bersorak-sorai” (ayat 8). Mengapa kita tetap dapat bersukacita meskipun hidup di dunia yang dipenuhi dengan kesusahan dan penderitaan? Mari kita temukan jawabannya dalam Mazmur 98.

Alasan pertama, kita bersukacita karena Tuhan adalah Juruselamat dunia. Pemazmur mengajak kita bersukacita memuji Tuhan karena Dia telah menyelamatkan umat Israel dari perbudakan di Mesir dan memulangkan mereka dari pembuangan ke Babel (ayat 1-3). Kedua peristiwa sejarah tersebut merupakan tindakan penyelamatan Allah yg bertujuan memperlihatkan kuasa dan kemuliaan-Nya kepada Israel dan dunia. Kemenangan itu jadi sumber sukacita sebab Allah telah mengalahkan kejahatan. Selain itu, Pemazmur juga menubuatkan datangnya Mesias sebagai Juruselamat dunia. Nubuat ini digenapi ketika Yesus Kristus datang ke dunia, seperti yang diumumkan oleh malaikat, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Luk. 2:11). Natal adalah kabar baik (Good News) bahwa Allah melawat umat manusia dengan berinkarnasi menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Yesus tidak berdosa namun telah memikul dosa kita dan mati di kayu salib, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2Kor. 5:21; 1Ptr. 2:24). Dahulu kita adalah hamba dosa dan hidup tanpa pengharapan tetapi sekarang setelah percaya kepada Kristus, kita telah diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal. Oleh sebab itu seluruh dunia bersorak-sorai memuji dan memuliakan Tuhan. Mari kita datang dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus serta memuji Dia dengan hati yang bersukacita.

Alasan kedua, kita bersukacita karena Tuhan adalah Raja yang berdaulat. Di ayat 4-6, Pemazmur memanggil seluruh bumi untuk bersukacita dan bersorak-sorai di hadapan Raja, yakni Tuhan semesta alam. Matthew Henry mengatakan, “Mazmur ini memiliki inti pengajaran, yaitu nubuatan mengenai kerajaan Mesias, pendirian kerajaan itu di dunia ini dan dibawanya bangsa-bangsa bukan Yahudi masuk ke dalamnya”. Gambaran Tuhan Yesus sebagai Raja yang sedang memerintah di dunia ini adalah alasan kita dapat bersukacita sekalipun di tengah kesusahan dan ketakutan. Selanjutnya G.I. Williamson (Katekismus Singkat Westminster 1) menegaskan “Kristus melaksanakan jabatan-Nya sebagai Raja dengan menaklukkan kita kepada-Nya, memerintah serta melindungi kita dan mengekang serta menaklukkan semua musuh-Nya maupun musuh kita”. Itu berarti, kerajaan Kristus telah eksis di dunia saat ini dalam kehidupan para murid-Nya. Paulus mengatakan bahwa ketika Allah melepaskan kita dari kuasa kegelapan, Ia juga memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya, Yesus Kristus (Kol. 1:13). Selain itu, kerajaan Kristus bersifat spiritual serta tidak kasatmata. Yesus berkata, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia” (Yoh. 18:36). “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah” (Luk. 17:20). Kerajaan Kristus tidak akan binasa sampai selama-lamanya (Dan. 2:44; 2Ptr. 1:11). Sekarang ini kerajaan-Nya sedang diperluas dan baru akan disempurnakan nanti pada waktu kesudahan dunia kelak (1Kor. 15:24). Oleh sebab itu, kesulitan dan tantangan apapun yang menimpa kita, kita seharusnya tetap dapat bersukacita karena Tuhan Yesus Raja yang mahakuasa ada beserta kita untuk menolong kita (Mat. 28:20).

Alasan ketiga, kita bersukacita karena Tuhan adalah Hakim yang adil.Dalam ayat 7-9, menegaskan bahwa kita bersukacita karena Tuhan adalah Hakim yang datang untuk menghakimi bumi atau bangsa-bangsa dengan keadilan dan kebenaran. Injil sinoptik menjelaskan bahwa Tuhan Yesus adalah Raja yang akan datang pada akhir zaman untuk menghakimi seluruh umat manusia (Mat. 16:27; 19:28; 25:31-46). Yesus sendiri menegaskan, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya” (Mat. 25:31-32).Dia akan menghakimi dunia ini, melenyapkan dosa, kesusahan dan membaharui langit dan bumi ini (Why. 19-22). Bahkan seluruh makhluk bersukacita ketika ketika ikut serta dalam penebusan terakhir saat Kristus memerintah bumi dengan kebenaran dan keadilan (Yes. 55:12-13; Rm. 8:19-22). Kita dapat menemukan sukacita dan harapan sejati hanya di dalam Tuhan Yesus, Hakim yang adil dan yang akan menghukum orang-orang yang menolak-Nya, tetapi menganugerahkan hidup kekal kepada kita yang percaya kepada-Nya.Karena itu nantikanlah kedatangan Kristus kembali dengan selalu berjaga-jaga sambil berdoa, hidup dalam kebenaran dan hidup berkarya bagi-Nya.

Lagu “Joy to The World” (Kesukaan Bagi Dunia) karya Isaac Watts dari Inggris (1674-1748) adalah salah satu lagu yang sering kita nyanyikan di hari Natal. Tahukah Anda bahwa Watts menulis lirik lagu ini pada tahun 1719 berdasarkan Mazmur 98 ini? Lagu ini seharusnya menginspirasi hidup kita agar selalu bersukacita dan bersemangat menyambut kedatangan Kristus yang kedua kali sebagai Raja atas segala raja untuk menghakimi manusia dan memerintah dengan keadilan dan kebenaran. Jadi, sukacita dan pengharapan sejati kita datangnya bukan dari diri kita sendiri dan juga bukan dari apa yang kita miliki, tetapi dari Tuhan yang menyelamatkan, memerintah dan menghakimi.Oleh sebab itu, kita tidak perlu cemas dan takut menghadapi masalah kehidupan, keamanan, kesehatan, bencana alam atau peristiwa global lainnya yang menakutkan. Karena Allah memerintah dan akan meletakkan semua musuh di bawah kaki-Nya (1Kor. 15:24-26). Soli Deo Gloria! [SL]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Menurut Anda, apa alasan Pemazmur mengajak pembacanya untuk bersukacita dan memuji Tuhan? Bagaimana kita sebagai pengikut Kristus bisa merasakan sukacita yang besar di tengah tantangan, kesulitan dan penderitaan?

Penerapan

Dalam pengalaman hidup Anda, sudahkan Anda mengalami atau merasakan sukacita sejati? Hal-hal praktis apa saja yang bisa Anda lakukan untuk memperoleh sukacita sejati itu?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.