Bagikan artikel ini :

The Message for the Broken-hearted (Berita bagi yang Patah hati)

Lukas 2:21-32

BAHAN CARE GROUP

Collins Dictionary, menobatkan satu kata untuk tahun 2022 ini yaitu 'Permacrisis', yaitu sebuah istilah yang menggambarkan 'periode ketidakstabilan dan ketidakamanan yang diperpanjang'. Karena apa yang dialami saat ini, di tahun ini menunjukkan krisis yang terus berlangsung, ketidakstabilan politik, perang di Ukraina, perubahan iklim, dan krisis biaya hidup, dll. Mereka berkata kenapa kata ‘Permacrisis’ yang dipilih: "karena tahun ini mencerminkan keadaan dunia saat ini - tidak banyak kabar baik.” Inilah yang kita hadapi, banyak sekali kesulitan, tetapi ketika terjebak di dalam pusaran masalah, seseorang dapat merasa hidupnya hancur. Jika memungkinkan, setiap anggota Care Group dapat menceritakan kesulitan apa yang sedang dialami saat ini.

EKSPLORASI FIRMAN

Simeon hidup di masa penantian, “dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.” (Luk.2:26). Pengharapan ini pasti tetapi tampaknya tidak pasti juga yah. Mungkin lebih mudah kalau diberitahukan “Simeon, di usia 65 kamu akan melihat Mesias itu” Banyak penafsir sepakat bahwa Simeon di sini sudah berusia lanjut. Kita juga tidak diberitahukan di usia berapa Simeon menerima janji ini dan berapa lama dia menantikan janji ini. Jika dalam kondisi yang baik-baik saja, semuanya lancar-lancar, sesuai rencana mungkin kita bisa berkata waktu Tuhan itu yang terbaik dan pengharapan di dalam Tuhan tidak mengecewakan. Tetapi ketika penantian itu begitu panjang, penuh jalan berliku dan belum tampak apa pun juga, situasi juga tidak ada tanda-tanda berubah, rasa keraguan itu mulai muncul. Sampai-sampai ada orang yang menyerah, putus pengharapan, tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi.

Pengharapan di dalam Tuhan memang kita tidak pernah bisa memprediksinya, tetapi tidak akan pernah meleset. Simeon dikatakan “Ia seorang yang benar dan menantikan penghiburan bagi Israel” Di sini dia bukan bersikap pasrah, kata menantikan ini berarti menyatakan penantian yang penuh harapan di mana seseorang siap dan bersedia menerima semua yang dijanjikan. Dia percaya bahwa Tuhan itu tidak pernah salah, sekali Tuhan berjanji, Tuhan menepatinya dengan sempurna. Sikap yang dijalani Simeon adalah hidup dengan benar dan saleh, dia menantikan pengharapan dengan tetap setia kepada Tuhan.

Di dalam perjumpaan Simeon dengan bayi Yesus, kita bisa melihat bagaimana Tuhan menggenapi janji-Nya. Coba perhatikan ketika Simeon bertemu dengan Yusuf dan Maria, mereka tidak mengatakan kepada Simeon “ini anak yang dijanjikan itu lho”, di sisi lain Yusuf dan Maria juga tidak tahu Simeon menerima janji dari Tuhan (Luk.2:33). Perjumpaan Simeon dengan Tuhan Yesus ini bukan kebetulan, tetapi dalam tuntunan ilahi, rancangan Allah. Perhatikan beberapa penekanan akan adanya Pribadi agung yang menyertai Simeon “Roh Kudus ada di atasnya…kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus…Ia datang ke bait Allah oleh Roh Kudus…

Perjumpaan Simeon dengan Tuhan Yesus menghadirkan sukacita yang luar biasa (Luk.2:29-32). Dia bukan hanya melihat bayi mungil Yesus, Dia melihat keselamatan dari Tuhan, Tuhan yang turun tangan menyelamatkan, dia menyaksikan janji Allah itu nyata dan terbukti, Tuhan Yesus yang adalah sumber pengharapan, sang Juruselamat. Saat Anda percaya kepada Tuhan Yesus, sesulit apa pun hidup yang Anda hadapi, selamanya Anda akan memiliki pengharapan. Pengharapan terbesar kita sebenarnya sudah dipenuhi di dalam Tuhan Yesus. Perjumpaan dengan Juruselamat itu mengubahkan semuanya, ada sukacita, ada kepuasan, tidak bisa diganti dengan apa pun. Bukti pengharapan itu selalu ada adalah karena Tuhan Yesus telah hadir dan menyelamatkan kita.(RR)

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Situasi seperti apa yang seringkali menjadikan Anda kehilangan pengharapan di dalam hidup ini?

Penerapan

Dalam situasi sulit yang mungkin Anda hadapi hari ini, janji Tuhan apa yang mau Anda ingat?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.