Bagikan artikel ini :

You Are My Witness (Kamu Adalah Saksi-Ku)

Yesaya 43:10 Kisah Rasul 20:24

EKSPRESI PRIBADI

Identitas adalah komponen penting dan tidak terpisahkan dalam kehidupan kita sebagai manusia. Itulah yang menopang dan sekaligus mewarnai keunikan jati diri eksistensial kita selama menjalani kehidupan di dunia. Memiliki identitas sama dengan memiliki sesuatu yang menopang siapa kita sebenarnya dalam setiap latar. Jika tidak, bisa kita bayangkan sulitnya hidup dalam ketidakjelasan diri. Hanya ada topeng di setiap situasi, yang disesuaikan dengan situasi yang ada dengan segala perubahannya.

Dalam diri setiap orang percaya tidak hanya memiliki identitas sebagaimana yang paling dasar tercantum dalam setiap kartu identitas. Melainkan juga melekat identitas baru atau seringkali disebut identitas lahir baru (born again identity). Identitas itu melekat saat kita melekat pada Kristus. Seperti misalnya ciptaan baru, anak-anak Allah, garam dan terang dunia, umat kepunyaan Allah, dsbnya.

Berikan kesempatan kepada setiap anggota Care Group Anda untuk menyebutkan identitas baru lainnya!

EKSPLORASI FIRMAN

Ingat dan sadari bahwa pada setiap orang percaya dalam dirinya melekat identitas baru sebagai Saksi-Saksi Kristus (Kis 1:8)! Sebagaimana yang Tuhan katakan kepada umat-Nya, Israel yang disebut sebagai hamba-Nya, lewat perantaaran Yesaya, "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.” (Yes 43:10). Ini merupakan sebuah penegasan Tuhan, agar selalu disadari oleh setiap umat-Nya. Tidak ada alasan untuk mengabaikannya bahwa mereka adalah saksi-saksi-Nya. Ini adalah panggilan dan jati diri mereka di tengah dunia. Mereka harus bersaksi bagi Tuhan bahwa hanya Dia, Allah yang hidup, yang benar, tidak ada yang lain. Satu-satunya di dalam semesta ini. Tidak ada Allah yang lain, baik sebelumnya maupun sesudahnya. Ia adalah Allah yang ada dari kekal sampai kekal. Di luar Dia, dapat dipastikan adalah allah palsu. Hanya dalam Dia ada keselamatan. Sebab Dialah Juruselamat satu-satunya.

Dipilih dan Diselamatkan untuk menjadi Saksi-Nya

Identitas itu melekat dalam diri mereka, karena Allah telah memilih, menebus dan menyelamatkan mereka. Mereka mutlak milik Allah. Bukan milik diri sendiri. Bukan milik berhala apapun. Bukan milik siapapun. Mereka adalah hamba Allah. Hubungan itu mendorong dan mengikat mereka untuk hidup berfokus pada pemuliaan Allah dan menyaksikan bahwa Dialah Allah yang sejati, sumber dari keselamatan.

Pastinya seorang saksi menyaksikan atas apa yang dilihat dan dialaminya sendiri. Tidak mungkin, ia memberikan kesaksian atas apa yang ia sendiri tidak lihat, ketahui, percayai dan alami. Ini adalah alasan yang paling fundamental. Demikian halnya dengan Israel. Dasar Israel bisa bersaksi karena Allah telah memilih dan menyelamatkan mereka agar mengetahui, percaya, mengerti dan mengenal bahwa Dia adalah satu-satunya Allah yang hidup, Juruselamat yang sejati. Disini tampak Allahlah yang bersaksi kepada Israel mengenai jati Diri-Nya yang mutlak. Israel melihat dan mengalami karya Allah yang spektakuler. Atas dasar inilah, Israel dipanggil untuk memberikan kesaksian tentang Allah yang benar dan satu-satunya. Kesaksian mereka didasarkan pada apa yang telah Allah perbuat atas mereka, yang tidak dapat dilakukan oleh allah-allah palsu. Ini merupakan kebenaran yang sangat fundamental, yang juga dialami oleh kita. Kita bisa menaruh iman kepada Kristus, karena Roh Kudus berkarya melahirbarukan kita menjadi manusia baru. Seiring dengan itu, Dialah yang memberikan dan mengerjakan iman dalam diri kita. Kita diselamatkan sepenuhnya karya Allah yang menakjubkan karena kasih karunia-Nya (Ef 2:8-9). Namun, tidak berhenti menjadi penikmat dan bersikap egois. Kristus memanggil kita untuk menjadi saksi-saksi-Nya, memberitakan Injil kepada siapapun, yang telah kita percayai dan alami. Seperti yang pernah dikatakan oleh Oswald Chambers bahwa “Kita dipanggil untuk menjadi saksi, bukan pengkotbah. Dan hanya mereka yang mengalami Kristus yang bisa menjadi saksi sejati.” Sebuah ironi terbesar justru ketika kita bersikap sebaliknya!

Bersaksi dengan seluruh hidup sampai akhir

Ketika dikatakan bahwa kamu adalah saksi-saksiKu. Ini bukan soal profesi. Ini bukan perihal pekerjaan alternatif. Tetapi identitas yang melekat dan menempel kuat dalam seluruh hidup umat-Nya, termasuk kita. Sebagai identitas, hidup identik sebagai saksi. Artinya, seluruh hidup mencerminkan kehidupan sebagai saksi Kristus. Bersaksi bukanlah kegiatan yang hanya dilakukan di waktu luang atau kegiatan seminggu sekali. Itu harus menjadi kualitas hidup. Kita tidak pergi bersaksi, kita adalah saksi. Dimana pun dan kapanpun, harus menyaksikan Kristus baik melalui perkataan, perbuatan, profesi, karakter, dan apapun yang kita lakukan dan katakan. Bukan bagian terpisah dari hidup kita, tetapi menyatu dan melebur dengan kehidupan kita.

Tidak bisa dipungkiri, Paulus mencerminkan kehidupan sebagai saksi secara radikal dan militan. Sebagaimana yang ia katakan dan hidupi dalam Kisah Rasul 20:24 “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” Seumur hidupnya hanya untuk mengerjakan panggilan yang Kristus percayakan kepadanya, yaitu memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia. Dia ada di dunia, hanya untuk menyaksikan Kristus kepada siapapun. Tentu bukan satu-satunya yang harus ia lakukan. Namun ini adalah yang utama. Ia rela mengorbankan apapun, asalakan Kristus diberitakan. Tidak ada yang bisa menghambatnya. Hanya kematian yang dapat menghentikannya. Namun, itupun adalah sebuah finishing well! Mengakhiri hidup sesuai tujuan dan panggilan Allah, hidup dan mati sebagai saksi Kristus.

Perjalanan hidup yang kita jalani bukan untuk menunjukkan bahwa hidup yang sekali dinafasi itu bukan milikku, melainkan untuk mengemban tanggung jawab dan kepercayaan mengerjakan dan menyelesaikan panggilan Ilahi sebagai saksi Kristus. (DA)

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Bagaimana identitas sebagai saksi Kristus dapat melekat dalam diri setiap orang percaya?

Penerapan

Apa yang Anda lakukan agar semangat bersaksi semakin berkorbar sekalipun tidak mudah dijalaninya?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain