Bagikan artikel ini :

Menunggu Dengan Setia

Matius 25:1-13

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
- Yakobus 1:12

Menunggu seringkali menjadi waktu yang berat untuk dijalani. Ketika harus mengantre di bank, kita menjadi tidak sabar dan berulangkali melihat jam dengan muka masam. Ketika harus memesan makanan di restoran, kita menjadi marah karena terlalu lama menunggu makanan yang tak kunjung datang. Ketika mengalami kemacetan di jalan raya, kita menjadi emosi dan tidak jarang mengeluarkan kata-kata kasar
dari mulut. Menunggu menjadi sebuah masa penantian panjang, seolah-olah waktu berjalan dengan sangat lambat dan akhirnya membuat banyak orang gagal bersabar, menguasai diri, dan bertahan.

Alkitab menyampaikan bahwa saat ini orang percaya berada dalam satu masa penantian akan kedatangan Kristus yang kedua kali. Kita tidak tahu pasti kapan Kristus kembali ke dunia, tetapi Dia pasti datang pada waktu-Nya. Kita diajarkan untuk senantiasa berjaga-jaga dalam masa penantian. Perumpamaan tentang gadis bijaksana dan gadis bodoh dalam perikop bacaan mengajarkan tentang sikap berjaga-jaga ini, yaitu tidak menunggu dengan pasif, melainkan harus dengan tetap aktif bekerja dan berkarya bagi Tuhan. Kita diminta aktif menyiapkan diri seperti gadis bijak yang menyiapkan minyaknya supaya pelita tetap menyala
pada saat mempelai pria datang.

Ayat emas menjanjikan bahwa setiap orang yang bertahan dalam pencobaan akan menerima mahkota kehidupan dari Tuhan. Banyak orang gagal bertahan karena tidak tekun dan sabar dalam hidupnya. Mereka hanya fokus pada beratnya pergumulan yang sedang dialami. Mereka gagal bertahan sampai akhir karena tidak mendapatkan kepastian akan apa yang terjadi di depan mereka.

Renungan hari ini mengajak untuk melihat jauh ke depan, yaitu akhir kehidupan kita. Ada mahkota kehidupan yang disiapkan, asalkan kita bertahan untuk tetap setia kepada Tuhan sampai akhir. Kepastian mahkota di akhir kehidupan hendaklah menjadi kekuatan bagi kita untuk menjalani hidup dan membuat kita bertahan dalam pengharapan, sekalipun berbagai pergumulan berat dialami. Pada akhirnya kita tahu, mahkota kehidupan telah disediakan Tuhan. Bagian kita adalah setia bertahan sampai akhir. Semangat terus bekerja dan berkarya bagi Tuhan Yesus Kristus!


Refleksi Diri:

  • Apa yang seringkali membuat Anda gagal bertahan saat menjalani hidup?
  • Bagaimana Anda akan bekerja dan berkarya bagi Kristus sehingga didapati setia sampai akhir hidup?