Bagikan artikel ini :

Yesus Satun-Satunya Jalan

Yohanes 14:1-26

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
- Yohanes 14:6

Ketika bepergian ke suatu tempat yang sebelumnya belum pernah dikunjungi, kita tentu memerlukan bantuan penunjuk jalan, seperti peta, GPS atau orang lain yang sudah tahu tempatnya. Tanpa mereka kita bisa salah jalan, bahkan tersesat dan tidak sampai ke tujuan. Bepergian di dunia fana saja kita membutuhkan penunjuk jalan yang benar, apalagi berbicara tentang pergi ke surga. Kita harus memiliki penunjuk jalan yang benar dan pasti, bukan? Seseorang yang punya kualitas dan kapasitas yang sanggup menunjukkan jalan bahkan menjadi jalan itu sendiri agar kita aman dan selamat sampai di surga.

Perikop bacaan berbicara mengenai keilahian Kristus yang otentik dan juga mengenai kepergian Yesus ke rumah Bapa, serta pengutusan Roh Kudus. Para murid telah mengikut Tuhan Yesus selama sekitar tiga tahun. Ketika Yesus mengatakan bahwa Dia akan pergi, sontak membuat mereka gelisah. Kenyataan ditinggalkan terutama oleh orang yang kita cintai dan yang mencintai kita, mampu mematahkan semangat hidup.

Yesus sangat tahu bahwa para murid mengalami kegalauan, apalagi ketika disampaikan bahwa mereka akan mengalami penganiayaan. Karena itu, Yesus memberi mereka dua kepastian. Pertama, ayat emas di atas memberikan jaminan penghiburan dan kepastian buat para murid bahwa mereka sedang berada di jalan yang benar saat percaya kepada-Nya. Melalui karya pengorbanan Kristus di kayu salib, kini jalan kepada Allah sudah terbuka dan setiap orang yang beriman kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Kedua, Yesus akan meminta Allah Bapa untuk mengirimkan Penolong yang lain, yaitu Roh
Kudus yang selalu menyertai dan menolong di kala susah (ay. 16-26).

Kehadiran Tuhan Yesus maupun Roh Kudus adalah kehadiran Allah sendiri. Yesus telah pergi ke surga, tetapi Dia akan datang kembali untuk membawa kita ke sana. Tidak hanya sampai di sana, selama kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia, Roh Kudus akan terus-menerus menolong, menegur, menghibur dan menjamah hati supaya semakin murni di hadapan-Nya. Seberat apa pun pergumulan dan penderitaan yang kita alami saat ini, jangan pernah kecewa dan menyerah. Percayakan totalitas hidup kita dipimpin oleh Dia.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda percaya Tuhan Yesus sebagai satu-satunya jalan yang pasti untuk pergi ke surga? Apa alasan jawaban Anda?
  • Bagaimana kenyataan tersebut berdampak positif terhadap kehidupan Anda saat menghadapi pergumulan dan penderitaan?