Bagikan artikel ini :

Anak Penghiburan

Kejadian 5:28-6:8

dan memberi nama Nuh kepadanya, katanya: “Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk oleh TUHAN.”
- Kejadian 5:29

Pemazmur menyampaikan sebuah hikmat kehidupan bahwa hidup manusia bagaikan rumput yang segera akan layu dan hilang (Mzm. 103:15-16). Hidup manusia begitu cepat berlalu, tetapi yang disayangkan banyak orang mengisinya dengan jerih payah untuk sesuap nasi. Realita tersebut juga dialami oleh Adam serta keturunannya setelah diusir dari taman Eden, hingga Lamekh memiliki anak yang bernama Nuh. Doa Lamekh seperti tercantum di ayat emas terhadap anaknya pun menjadi kenyataan.

Kehadiran Nuh dipakai oleh Allah untuk menjadi titik balik bagi dunia yang telah jatuh ke dalam dosa kembali ke rancangan awal-Nya. Keberadaan Nuh benar menjadi jawaban atas doa orangtuanya ketika menamai Nuh berdasarkan kata Ibrani nuakh (ketenangan) yang berkaitan erat dengan kata nakham (penghiburan). Dunia yang sudah jatuh dalam kekacauan karena dosa, menemukan jalan untuk kembali ke rencana Allah melalui Nuh yang mendapatkan kasih karunia-Nya.

Penghiburan bagi dunia yang kacau hadir di dalam diri Nuh yang mendapat kasih karunia Allah yang memampukan Nuh untuk menaati kehendak-Nya. Nuh akan tetap taat melakukan perintah Allah untuk membangun bahtera, meskipun perintah tersebut begitu susah dan tidak masuk akal. Ketaatan Nuh membawa ciptaan masuk ke dalam perjanjian damai dengan Allah (Kej. 8:20-22)

Keberadaan Nuh mengacu pada kehadiran Anak Allah yang turun menjadi manusia untuk membawa jalan kembali kepada Bapa di Surga melalui ketaatan-Nya (Yoh. 14:6; bdk. Flp. 2:8). Karya Allah Anak memampukan setiap orang yang percaya kepada-Nya menerima kuasa untuk menjadi anak-anak Allah yang juga membawa penghiburan bagi dunia yang sudah kacau (Yoh. 1:12).

Saudara kekasih, bagaimana Anda menilai hidup Anda sekarang? Apakah hidup Anda penuh makna atau hidup dalam kutukan dosa untuk bersusah payah “mengerjakan tanah”? (Kej. 5:29; bdk. 3:17-19). Hari ini kita melihat bahwa Tuhan menyediakan penghiburan bagi manusia yang percaya kepada-Nya. Bahkan, setiap orang yang percaya kepada-Nya akan menerima kuasa untuk menjadi anak-anak-Nya yang membawa penghiburan bagi dunia. Maukah Anda menaruh iman percaya kepada Allah secara penuh?


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda pernah mengalami penghiburan dari Allah? Penghiburan seperti apa?
  • Siapa orang-orang di sekitar Anda yang butuh mendengar penghiburan dari Allah?