Bagikan artikel ini :

Hidup Ini Adalah Kesempatan

2 Raja-raja 20:1-7, 12-19

Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur;
- 2 Raja-raja 20:6a

Satu lagu rohani populer di kalangan kita berjudul, Hidup ini adalah Kesempatan, liriknya berbunyi demikian: Hidup ini adalah kesempatan. Hidup ini untuk melayani Tuhan. Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan b’ri. Hidup ini harus jadi berkat. Oh Tuhan, pakailah hidupku, selagi aku masih kuat. Bila saatnya nanti ku tak berdaya lagi, hidup ini sudah jadi berkat. Lagu ini menyatakan kehidupan kita hanya satu kali. Hidup adalah kesempatan untuk memuliakan Tuhan.

Dalam 2 Raja-raja 20 dikisahkan bagaimana Raja Hizkia mendapatkan kesempatan hidup yang kedua kali. Hizkia menderita sakit dan hampir mati. Ia datang kepada Tuhan dan meminta-Nya untuk menyembuhkannya. Tuhan menjawab dan memberikan kesempatan hidup lagi selama lima belas tahun, bahkan Hizkia mendapatkan janji penyertaan Tuhan, baik bagi dirinya maupun kota di mana ia tinggal.

Ironisnya, Hizkia menjalani kesempatan hidup yang kedua dengan tidak bijak sehingga justru jadi malapetaka bagi bangsanya. Hizkia memperlihatkan segala kekayaan bangsa Israel kepada utusan raja Babel, yang diyakini hendak menaklukkan kerajaannya. Tindakan yang dilakukan oleh Hizkia ini mendatangkan murka Allah. Lewat Nabi Yesaya, Tuhan menyampaikan pesan bahwa bangsa Israel akan hancur. Segala harta yang disimpan akan dirampas dan dibawa ke negeri Babel. Teguran Allah ini malah dianggap enteng oleh Hizkia dengan berkata, “Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!.... Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku.” (ay. 19).

Hizkia lupa akan janji penyertaan terhadap diri dan bangsanya. Karena menginginkan keamanan dan kenyamanan, ia lebih mengandalkan bangsa asing daripada Tuhan. Akhirnya, apa yang dinubuatkan Yesaya benar terjadi. Raja Nebukadnezar datang dengan pasukannya dan menghancurkan bangsa Yehuda (2Raj. 25:1).

Kisah hidup Hizkia menjadi pelajaran bagi kita bahwa selagi masih hidup dan diberikan kesempatan, gunakanlah dengan baik sesuai kebenaran firman Tuhan. Jangan hidup ini kita pakai hanya untuk mengejar harta, kesenangan, kenikmatan, dan kedudukan. Ibrani 9:27 menyatakan, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Karena itu, gunakanlah kesempatan hidup hanya untuk memuliakan nama Tuhan.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana sejauh ini Anda menggunakan kesempatan dalam hidup? Untuk kesenangan dan kenikmatan pribadi atau untuk kemuliaan Tuhan?
  • Komitmen apa yang akan Anda ambil untuk menggunakan kesempatan hidup dengan lebih baik?