Bagikan artikel ini :

Kebal Hukum Allah?

2 Samuel 12:1-14

Mengapa engkau menghina Tuhan dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; istrinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
- 2 Samuel 12:9

Kerusuhan Mei 1998 merupakan sebuah tragedi pilu dalam sejarah bangsa Indonesia. Tragedi ini memakan banyak korban, bukan hanya materi, tetapi juga jiwa serta meninggalkan trauma mendalam bagi para korban. Meski sangat mengerikan, ironisnya sampai hari ini orang-orang yang berada di balik kerusuhan itu tidak terkuak. Para pelaku kerusuhan tetap menghirup udara bebas. Mereka seolah-olah tidak tersentuh hukum negara. Namun ketahuilah, tidak ada seorang pun di dunia yang kebal hukum Allah.

Allah Mahaadil. Dia mengadili siapa pun yang melanggar peraturan-Nya. Daud dikisahkan melakukan perbuatan dosa. Ia mengingini Batsyeba, istri orang lain, berzinah dengannya, lalu melakukan pembunuhan berencana terhadap Uria, suami Batsyeba. Ia membungkus rapat perbuatannya, kalau pun ada orang lain tahu, siapakah yang berani menegur atau pun menghukumnya? Daud seorang raja yang berkuasa. Ia seolah kebal hukum, tetapi tidak bagi Allah.

Allah lalu mengutus Nabi Nathan ke hadapan Daud. Ia menyampaikan teguran Allah kepada orang nomor satu di Israel. Melalui teguran itu Daud bertobat, tetapi konsekuensi Allah tetap berlaku kepadanya. Apakah Daud lepas dari hukuman? Tidak. Pertama, anak yang dikandung buah dari perzinahan dengan Batsyeba meninggal dunia. Kedua, pedang tidak akan menyingkir dari keturunan Daud sampai selamanya. Dosa Daud berkaitan erat dengan wanita dan di kemudian hari, tiga orang anaknya mati berkaitan dengan wanita. Amnon memperkosa Tamar, lalu dibunuh Absalom; Absalom meniduri gundik ayahnya di istana sebelum kemudian dirinya mati terbunuh; Adonia mati dihukum Salomo karena meminta Abisag, gundik ayahnya. Ketiga, Daud dipermalukan secara terbuka oleh Absalom saat dirinya meniduri gundik-gundik ayahnya. Tragis apa yang Daud terima akibat perbuatan dosanya.

Seorang raja seperti Daud tidak kebal terhadap hukuman Allah. Hukuman Allah selalu adil, tapi di dalam murka Allah juga terdapat kasih karunia. Teguran dan hukuman terhadap Daud adalah karunia Allah yang membuat dirinya bertobat dan dipulihkan Allah.

Tidak ada seorang pun yang kebal terhadap hukum Allah, termasuk Anda. Tetap berjuanglah agar Anda tidak melakukan perbuatan tercela. Kiranya kasih karunia Tuhan Yesus senantiasa menaungi Anda.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda menyimpan dosa yang masih disembunyikan? Sudahkah Anda mengakuinya dan bertobat di hadapan Allah?
  • Hukuman Tuhan itu nyata. Langkah konkret apa yang akan Anda lakukan agar hidup selaras dengan perintah-Nya?