Bagikan artikel ini :

Makan Dengan Tangan Najis

Markus 7:1-8

Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada- Nya: “Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?”
- Markus 7:5

Apa maksud tangan najis di ayat emas hari ini? Tangan yang tidak dicuci sebelum makan. Sebenarnya jadi masalah tidak? Secara kesehatan, memang baik untuk cuci tangan sebelum makan, mencegah timbulnya penyakit. Saya juga selalu ingatkan anak-anak saya untuk mencuci tangan sebelum makan.

Namun, masalah utama di sini bukan pada cuci tangannya melainkan pada sikap orang Farisi dan ahli Taurat yang ketat, taat ikuti adat istiadat. Mereka pegang tradisi cuci tangan, cuci gelas dan mangkok, dan sebagainya, sampai merasa berhak menghakimi orang yang tidak melakukannya. Inilah permasalahannya! Mereka memegang adat istiadat nenek moyang, lalu merasa hebat dan lebih suci dibanding orang lain yang tidak taat melakukannya. Nah, ini yang kelewatan! Bukankah kita juga sering begitu? Kita taat beribadah, berdoa syafaat, memberi persembahan, lalu ketika ada yang tidak melakukan, kita merasa saya lebih rohani dari dia! Kita berkata, “Aku sudah memberi, kamu mana?; Gue sudah mengalah, lo kapan?; Saya udah ikuti perintah ini dan itu, kenapa kalian tidak?” Kita merasa diri lebih baik, lebih rohani, dan merasa berhak untuk menghakimi mereka
yang tidak melakukan perintah Tuhan.

Bukan bgitu yang Tuhan Yesus kehendaki. Kita taat dan melakukan apa yang diperintahkan-Nya karena kita mengasihi Tuhan. Jadi, jangan kita sudah taat lalu kemudian dijadikan dasar untuk kita menilai dan mencap buruk orang yang tidak melakukan. Benar tidaknya seseorang melakukan ibadah, tulus tidaknya seorang memberi persembahan, yang berhak menilai hanyalah Tuhan. Kita bukan Tuhan. Urusan menilai dan menghakimi, itu urusan Tuhan. Tugas kita hanya melakukan dan menaati apa yang difirmankan-Nya.

Yuk, sekarang kita fokus pada diri sendiri jangan kepada orang lain. Jika melihat orang lain bersikap dan melakukan ibadah yang tidak sesuai firman Tuhan, sampaikan baik-baik di hadapannya langsung dan jangan di muka umum. Biarlah Tuhan yang bekerja menegur hatinya. Tugas utama kita hanya fokus menjalankan ibadah seperti yang Tuhan Yesus inginkan.

Sudah cuci tangan belum? Yuk ahh, kita makan dulu…

Refleksi Diri:

  • Bagaimana sikap Anda selama ini saat melihat orang lain salah dalam melakukan ibadahnya?
  • Sudahkah Anda fokus menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan Yesus tanpa merasa diri lebih suci dan rohani daripada orang lain?