Bagikan artikel ini :

Melihat Hati Sebna

Yesaya 22:15-25

Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?
- Yesaya 22:16

Sebna mungkin nama yang asing buat kita, tetapi ada yang bisa kita pelajari dari kisah hidupnya. Siapakah Sebna? Ia seorang berkedudukan tinggi di zaman Raja Hizkia, raja yang takut akan Tuhan. Ada yang menduga, ia diangkat pada masa pemerintahan Ahas, ayah dari Hizkia. Apa yang menarik dari Sebna? Konon Sebna dicatat sebagai antek bangsa Mesir. Di tengah kesulitan bangsanya, ia mendapatkan keuntungan. Karena itu, Sebna memiliki kekayaan yang besar. Pada bagian ini, ia berusaha mendirikan makam untuk dirinya. Ini bukan persiapan masa depan, tetapi permasalahan serius dari tindakannya sendiri.

Firman Tuhan kepada Sebna demikian, “Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?” (ay. 16). Apa yang salah? Sebna mendirikan makam yang besar dan megah dengan maksud supaya namanya dipuji orang-orang, bahkan nanti setelah wafat. Sebna ingin menempatkan dirinya begitu tinggi supaya terus dapat penghormatan dari orang lain.

Saya pernah menyaksikan sebuah film, menarik tokoh utamanya berkata begini, “Setelah saya mati, saya tidak mau dilupakan.” Saya rasa di antara kita tidak ada yang berpikiran seperti Sebna. Namun, mungkin dalam pelayanan dan kehidupan, kita bisa jadi tidak ingin dilupakan orang. Kita ingin orang mengetahui jerih lelah pelayanan, kesetiaan, dan prestasi kita. Kita perlu melihat diri kita di hadapan Tuhan. Tuhan bisa melihat hati yang tidak murni sama seperti Dia melihat hati Sebna. Tuhan kemudian dalam sekejap menurunkan Sebna dari jabatan tingginya ke posisi yang begitu rendah, yang tidak pernah terpikirkan olehnya.

Yesus Kristus adalah Tuhan, seharusnya Dia menerima penghormatan selama-lamanya di atas segala-galanya. Namun, waktu Yesus menyerahkan diri-Nya untuk menebus dosa manusia, orang-orang meninggalkan-Nya, melupakan-Nya, supaya kita tidak pernah dilupakan selamanya oleh Bapa di Surga. Pengorbanan Kristus memastikan kita orang percaya adalah milik Allah untuk selama-lamanya. Jangan mencoba melambungkan nama kita supaya dihormati dan diingat orang terus, tetapi pakailah hidup supaya orang mengingat ada Kristus dalam hidup kita.


Refleksi Diri:

  • Apa pandangan Anda mengenai prestasi atau jasa-jasa Anda dalam pelayanan selama ini?
  • Apa yang mau Anda lakukan supaya orang lain melihat Kristus melalui kehidupan Anda?