Bagikan artikel ini :

Shema Israel

Ulangan 6:4-9

haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
- Ulangan 6:7

Sebuah penelitian dilakukan pada dua orang yang hidup di tahun 1800-an mengenai kehidupan anak-anak dan keturunannya. Kedua orang tersebut adalah Jonathan Edward dan Maz Juxes. Jonathan seorang hamba Tuhan yang memberikan teladan dan mengajarkan anak-anaknya firman Tuhan dengan tegas dan disiplin. Sementara, Max adalah seorang atheis, yang tidak memberikan keteladanan yang baik, dengan mabuk-mabukan, mengabaikan anak-anaknya, dan pastinya tidak mengajarkan firman Tuhan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 729 keturunan Edward, menghasilkan 300 pengkhotbah, 65 dosen, 13 pemimpin universitas, 60 penulis buku, 3 anggota kongres, dan 1 wakil Presiden. Sedangkan dari 1.029 keturunan Maxes, 300 dari mereka meninggal secara prematur, 100 masuk penjara, 100 pemabuk dan selebihnya hidup dengan moral yang rusak.

Peran orangtua dalam mengajar anak-anak akan firman Tuhan sangatlah penting. Peran ini sebetulnya merupakan pengajaran yang tertera di dalam Alkitab. Perikop hari ini merupakan bagian yang sering disebut sebagai Shema, yang artinya mendengar. Shema diberikan Allah melalui Musa kepada orangtua, khususnya ayah, agar terlibat aktif sebagai pendidik akan firman Tuhan kepada anak-anaknya. Orangtua bertanggung jawab mengajar anak sejak usia dini dengan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk membicarakan firman. Tujuan akhir dari shema adalah mengasihi Tuhan Yesus dengan segenap hati, segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan (ay. 5).

Untuk mencapai tujuan shema, Musa memerintahkan orangtua melakukannya dengan pola pengajaran berulang-ulang agar anak memiliki kesan yang mendalam akan firman Tuhan. Orangtua harus membicarakan firman Tuhan dalam berbagai aktivitas hidup sehari-hari. Saat duduk di rumah, saat dalam perjalanan, saat berbaring, dan saat bangun tidur dengan penyampaian yang bervariasi dan kreatif. Shema memiliki arti penting dalam menciptakan generasi yang sungguh mengasihi Tuhan.

Pada masa kini, Anda bisa mewujudkan shema Israel dengan memanfaatkan buku renungan ini dan merenungkan bersama anak pokok-pokok refleksi diri yang disampaikan. Buku ini bisa menjadi perangkat agar anak-anak belajar dan memiliki pengenalan yang mendalam akan firman dan Yesus Kristus. Yuk, Anda yang telah dipercaya memiliki anak, jalankan shema dengan serius dan tekun!

Refleksi diri:

  • Apakah Anda sudah mengajarkan berulang-ulang firman Tuhan kepada anak-anak?
  • Apa komitmen Anda sebagai orangtua atau pun anak dalam mempelajari dan menghidupi firman Tuhan?