Bagikan artikel ini :

Tuhan Kirimkan Seseorang Untukku

Lukas 6:39-42

Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?
- Lukas 6:39

Jika pergi ke seputar Jalan Pajajaran (satu area di Bandung yang dekat dengan Panti Sosial penderita tuna netra) kita bisa menyaksikan orang buta berjalan bersama orang buta lainnya. Orang buta yang di depan bisa menuntun karena sudah terlebih dulu hafal jalan tersebut. Namun, tentu saja tuntunannya sangat terbatas. Saya sering menyaksikan kalau menyeberang jalan, mereka pun sering harus dituntun oleh orang yang tidak buta.

Tuhan Yesus memberikan pertanyaan retorik, bahwa kita perlu dituntun oleh Tuhan untuk bisa melihat kekurangan kita. Kita juga perlu dituntun oleh orang yang lebih dewasa rohaninya. Bahkan untuk hidup di dunia, kita juga perlu seseorang yang lebih melek, lebih bisa melihat dari sudut pandang berbeda yang membantu kita.

Siapa di antara kita yang hanya berputar di tempat yang itu-itu saja? Barang kali tidak ada, tetapi marilah kita lihat. Di rimba hidup yang penuh misteri ini, menemukan jalan yang benar tidak semudah membalikkan telapak tangan. Maka, peranan seseorang yang bisa menunjukkan jalan yang benar serta mendorong kita terus ke arah tujuan masih sangat diperlukan.

Untuk menjadi sukses kita perlu orang yang menuntun agar tidak tamak dan sombong, bahkan tetap hati-hati agar tidak jatuh. Kalau sudah jatuh, perlu orang lain supaya bisa bangkit lagi. Jika kita sedang berjuang untuk sesuatu pun, perlu masukan yang lebih membuat kita kuat, berhikmat, dan tahu jalan setapak demi setapak. Senam dan yoga perlu instruktur, menulis skripsi dan tesis perlu pembimbing. Intinya, setiap kita perlu seseorang untuk menolong kita.

Kata Yesus, kalau orang buta, yaitu orang Farisi, menuntun orang buta lainnya, keduanya akan jatuh ke dalam lobang. Jadi, kalau kita ingin bertumbuh, mintalah Tuhan pimpin untuk menemukan orang yang mampu membantu kita. Namun, bukan orang Farisi yang banyak mengenal Kitab Suci dan mengajarkannya, tetapi lemah dalam kesaksian hidup.

Hidup adalah mimpi bagi mereka yang bijaksana, permainan bagi mereka yang bodoh, komedi bagi mereka yang kaya, dan tragedi bagi mereka yang miskin, serta hikmat bagi mereka yang bersama Tuhan dan yang dipakai oleh-Nya.

Salam Tuhan kirimkan seseorang untukku.

Refleksi Diri:

  • Apakah ada seseorang dalam hidup yang bisa menuntun Anda menuju satu tujuan yang lebih baik? Jika belum, mintakan kepada Tuhan untuk menunjukkannya.
  • Bagi Anda yang sudah memiliki pembimbing, apa hal yang bisa Anda kembangkan bersamanya dan bersama Tuhan untuk kebaikan diri dan orang tersebut?