Bagikan artikel ini :

Menghitung Hari

Mazmur 90:1-17

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
- Mazmur 90:12

Kehidupan manusia tidak lepas dari penyesalan. Penyesalan adalah perasaan bersalah atau sedih atas kesalahan yang dilakukan di masa lalu. Mungkin kita telah melakukan kesalahan terhadap pasangan hidup atau orang yang kita kasihi. Kita ingin kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Tentu saja hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Waktu hanya bisa bergerak maju dan tidak bisa mundur lagi. Mengingat waktu tidak bisa diputar kembali maka kita harus bijak-bijak menggunakan waktu yang ada, supaya keputusan dan tindakan yang kita ambil tidak disesali di kemudian hari.

Nabi Musa di dalam Mazmur 90 juga mengingatkan kita betapa pentingnya menggunakan waktu. Ia berkata, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati bijaksana.” Kata “menghitung” di dalam bahasa aslinya (manah) mengandung arti bukan hanya menghitung hari demi hari, tetapi juga bagaimana mempersiapkan hari-hari atau waktu yang akan kita jalani dengan baik. Tujuannya supaya waktu yang kita jalani tidak terbuang percuma, melainkan penuh dengan makna.

Karena itu, marilah kita menggunakan waktu secara maksimal karena waktu berlalunya buru-buru dan tidak pernah menunggu. Sekali waktu sudah berlalu maka kesempatan pun telah berlalu. Mari manfaatkan waktu sebaik-baiknya bersama keluarga sehingga tidak menyesal tatkala mereka tidak lagi bersama dengan kita. Mari gunakan waktu untuk melayani Tuhan karena ada masanya kita tidak lagi bisa melayani-Nya. Ayo pergunakan waktu untuk bekerja semaksimal mungkin demi mendapatkan hasil yang terbaik karena ada masanya kita tidak lagi dipercaya.

Menghitung hari adalah memaksimalkan kesempatan yang ada. Kerahkan yang terbaik dan persiapkan dengan optimal maka kita tidak akan menyesal karena sudah melakukan yang terbaik. Waktu sangat singkat, gunakan semaksimal mungkin. Saat ini kita akan segera mengakhiri tahun, tak terasa dalam hitungan hari kita akan meninggalkan tahun ini. Sadar atau tidak sadar, waktu tetap berjalan maju dan tidak akan kembali lagi. Tak ada waktu lagi untuk menyesali, mari arahkan hati bersama Yesus agar kita mampu fokus berjalan ke depan untuk meraih masa depan.


Refleksi Diri:

  • Apa pelajaran yang bisa Anda ambil dari kesalahan di masa lalu yang mungkin pernah Anda lakukan?
  • Bagaimana rencana Anda sekarang untuk memaksimalkan waktu dan kesempatan di tahun yang akan datang?