Penyebar Rahasia
Efesus 3:1-6
Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus,
- Efesus 3:4
Ada masa kami sangat mendorong jemaat untuk membagikan unggahan di media sosial, baik berupa ringkasan khotbah maupun kegiatan-kegiatan gereja. Tujuannya bukan hanya memperkenalkan keberadaan gereja kepada masyarakat luas, tetapi juga membagikan berkat firman Tuhan yang jemaat dapatkan di gereja. Namun kenyataannya, sulit sekali meyakinkan atau menggerakkan jemaat untuk melakukannya. Kebanyakan mereka enggan melakukannya karena takut dicap sebagai “sok rohani”, “sok Kristen” ataupun takut dijauhi oleh teman-teman di lingkungan mereka. Hingga saat ini kami terus memberikan dorongan untuk berani menyebarkan kabar baik.
Rasul Paulus sedang membagikan rahasia Kristus. Jika berbicara tentang rahasia, terkesan seperti aib yang mau disembunyikan atau sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh banyak orang. Beberapa orang tidak mau membagikan rahasia (misal resep menu) karena takut produk jualannya ditiru dalam persaingan bisnis. Namun, rahasia yang dimaksud pada bagian firman Tuhan hari ini berbicara tentang rahasia yang berkaitan dengan rencana Allah bagi seluruh manusia berdosa.
Rahasia ini lahir dari kebaikan hati Allah yang menyelamatkan bukan hanya orang Yahudi, tetapi juga orang non-Yahudi. Sebuah kabar baik yang tidak bisa ditahan-tahan oleh Paulus dan harus disebarkan seluas-luasnya. Rahasia yang bukan suatu aib atau hal menakutkan, bukan pula yang membebankan atau memberatkan orang yang mendengarnya. Rahasia yang melegakan dan membebaskan Paulus dan orang-orang non-Yahudi pada saat itu. Kabar yang menyelamatkan orang berdosa ini menjadi motor penggerak utama bagi Paulus untuk terus menyebarkan rahasia Kristus.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita masih enggan untuk memberitakan rahasia Kristus?Jika kita sudah mengalami kebaikan hati Allah yang menyelamatkan kita yang sebenarnya tidak pantas menerimanya, layakkah kita menahan mulut terhadap penyebaran kabar baik yang membawa sukacita bagi banyak orang? Apakah kita tega menjadi orang-orang egois yang hanya menyimpan rahasia ini untuk diri sendiri?
Saya teringat perkataan yang pernah disampaikan Alm. Pdt. Albert Rumbo, “Setiap hati yang memiliki Kristus adalah utusan Injil, setiap hati tanpa Kristus adalah ladang penginjilan.” Jangan menjadi penyebar aib orang atau berita bohong. Jadilah penyebar rahasia Kristus yang menyelamatkan semua manusia berdosa.
Refleksi Diri:
- Apa yang paling memberatkan Anda dalam menyebarkan rahasia Kristus kepada orang lain?
- Bagaimana komitmen Anda untuk mulai membagikan berkat firman Tuhan melalui media sosial ataupun secara verbal kepada orang lain?