Bagikan artikel ini :

Meperkatakan dan Melakukan Firman

Yosua 1:1-9

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
- Yosua 1:8

Awal tahun seringkali menjadi kesempatan bagi banyak orang untuk membuat resolusi. Mereka membuat perencanaan mengenai tujuan dan pencapaian yang ingin diraih selama setahun ke depan. Tujuannya agar semakin hari semakin baik dalam menjalani hidup. Bagi orang Kristen, kita juga membawa resolusi tersebut di dalam doa-doa dan menyelaraskannya dengan firman Tuhan, supaya apa yang kita rencanakan seturut dengan kehendak Tuhan.

Perintah Tuhan kepada Yosua di renungan kemarin bukan hanya menjadi kuat dan berani, tetapi juga harus memperkatakan Taurat. Artinya, Yosua harus sering membicarakan
dan mempelajari Taurat. Taurat tidak boleh hilang dari pikiran dan hati Yosua. Mengapa? Pemazmur mengatakan, “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan
TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” (Mzm. 19:8). Dengan Taurat Tuhan, Yosua diberikan hikmat dari Tuhan dalam menghadapi
tantangan-tantangan saat memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk (Ul. 31:27) ke tanah yang dijanjikan-Nya.

Tidak hanya memperkatakan Taurat, Yosua juga diminta merenungkan Taurat siang dan malam. Kehidupan Yosua harus dikuasai oleh kitab Taurat, bukan hanya sekadar membaca, tetapi merenungkan di dalam hati dan pikirannya. Firman yang direnungkan secara mendalam akan mentransformasi diri Yosua, dari seorang biasa menjadi seorang pemimpin bangsa besar. Tujuan perenungannya adalah agar Yosua bertindak hati-hati sebagai pemimpin, serta melakukan firman yang disampaikan Tuhan sehingga seluruh perjalanannya bersama bangsa Israel akan berhasil dan sesuai dengan rencana Tuhan.

Di tahun yang baru ini setiap kita pasti mempunyai harapan akan pencapaian pribadi dan kerinduan untuk menyenangkan Tuhan Yesus Kristus. Adalah baik kita membuat resolusi dan perencanaan bukan hanya berkaitan dengan kebutuhan fisik, tetapi juga yang penting dan utama berkaitan dengan kerohanian kita. Apa resolusi Anda di tahun yang baru ini? Jangan lupa yang paling penting dan utama adalah setia dalam memperkatakan firman dan taat dalam melakukannya.


Refleksi Diri:

  • Apa resolusi utama Anda pada tahun ini? Apakah sudah sesuai dengan yang Tuhan maui?
  • Bagaimana Anda bisa konsisten dalam menjalankan resolusi khususnya dalam hal memperkatakan
  • dan melakukan firman Tuhan?