Bagikan artikel ini :

Suara Kebenaran

Lukas 19:28-40

Jawab-Nya: “Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak.”
- Lukas 19:40

Sudah dua hari kita membahas dua suara ketika Tuhan Yesus masuk ke Yerusalem. Sekarang kita masuk ke renungan terakhir yang membahas suara ketiga, yaitu suara kebenaran. Sewaktu orang Farisi meminta Tuhan Yesus menegur orang-orang yang memuji nama-Nya, Dia menjawab mereka dengan telak, “Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak.” Apa maksud Tuhan Yesus? Apakah batu-batu itu akan mengeluarkan suara teriakan? Yesus sebenarnya hendak mengatakan, “Tidak ada yang bisa menghentikan pujian untuk Tuhan Yesus.” Sekalipun ada orang yang tidak mau memuji Dia, sekalipun ada orang yang melarang memuji Tuhan Yesus, pujian untuk Yesus tidak pernah bisa dihentikan oleh siapa pun juga.

Kita jangan melupakan peristiwa Tuhan Yesus dielu-elukan ketika masuk kota Yerusalem. Peristiwa ini adalah salah satu penggenapan dari nubuatan di Zakharia 9:9, “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” Sejak kelahiran Yesus, kita melihat seluruh nubuatan satu demi satu digenapi dan tidak meleset sedikit pun, termasuk ketika Yesus masuk ke Yerusalem. Tidak ada satu hal pun yang dapat menghalangi penggenapan nubuatan mengenai
Tuhan Yesus, semuanya akan terjadi sesuai dengan rencana Tuhan yang Agung.

Seandainya kita tidak mau sungguh-sungguh menyembah dan memuji Tuhan dengan seluruh hidup kita, bahkan secara hiperbola kalau tiada satu manusia pun mau memuji Tuhan, seluruh ciptaan akan tetap menyaksikan kemuliaan Tuhan. Tuhan dipermuliakan bukan tergantung Anda dan saya, tetapi ketika kita tidak mempermuliakan Tuhan dengan hidup kita, kita telah melakukan kesalahan besar. Kita didesain untuk memuliakan Tuhan. Hidup kita yang telah ditebus seharusnya menjadi tempat utama untuk mempermuliakan Tuhan Yesus, bukan mempermalukan-Nya. Satu anugerah keselamatan di dalam Tuhan Yesus
Kristus, cukup untuk menghasilkan seribu pujian kepada-Nya, pujian yang tidak terbatas untuk kemuliaan-Nya. Pujian yang benar kepada Tuhan Yesus seharusnya mengalir secara alami dari orang yang telah mengalami kasih karunia Tuhan.


Refleksi Diri:

  • Apa alasan utama Anda memuji dan memuliakan Tuhan Yesus?
  • Mengapa orang Kristen dapat tetap memuji Tuhan dalam segala situasi?