Pelaku Firman Tuhan
Matius 7:24-27
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
- Matius 7:24
Di dunia ini, ada tiga kategori orang Kristen dalam menyikapi firman Tuhan. Pertama, orang yang tidak suka mendengar dan tidak suka belajar melakukan firman Tuhan. Orang yang demikian patut diragukan imannya. Kedua, orang yang suka mendengar, tetapi tidak suka melakukan firman sehingga imannya tetap kerdil, tidak bertumbuh. Ketiga, orang yang mau mendengar dan belajar melakukan firman sehingga
bertumbuh dalam iman, pengharapan, dan kasih. Anda termasuk kategori yang mana?
Firman Tuhan hari ini mengajarkan pentingnya orang mendengar dan melakukan firman Tuhan. Ia disamakan dengan orang bijaksana yang membangun rumah di atas dasar batu karang (ay. 24). Sebaliknya, orang yang mendengar firman, tetapi tidak melakukannya, disamakan dengan orang bodoh yang membangun di atas pasir (ay. 26). Apa ciri orang bijaksana? Ia selalu berpikir ke depan, mengantisipasi segala hal terburuk maupun baik yang mungkin terjadi di masa depan. Dalam kehidupan kerohanian, ia membangun imannya setiap hari melalui saat teduh, membaca, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan. Sebaliknya, orang bodoh tidak mengantisipasi hal buruk yang akan terjadi di masa depan, prinsipnya yang penting cepat dan mudah. Ketika banjir dan badai melanda maka terbuktilah kualitas fondasi dari kedua rumah tersebut. Rumah yang didirikan di atas dasar batu karang tetap kokoh bertahan, sementara yang di atas pasir rusak dan hancur. Jika suatu pekerjaan dikerjakan dengan mudah, cepat, dan asal jadi maka hasilnya tidak akan tahan uji. Namun, jika dikerjakan dengan proses yang benar, pertimbangan yang matang dan sabar, maka hasilnya akan baik.
Jadi, hanya ada dua macam fondasi hidup orang Kristen. Fondasi batu karang, yakni sikap hidup yang menaati firman dan bergantung kepada Tuhan Yesus Kristus dan fondasi pasir, yakni sikap hidup yang mendengar firman Tuhan, tetapi tidak mau melakukannya. Kita sebagai murid-murid Kristus, hendaklah bertekad tidak hanya sekadar mendengar firman, tetapi juga melakukan firman. Dengan melakukan firman, rumah rohani kita akan kokoh bertahan melewati badai cobaan, ujian, kesulitan, dan topan penderitaan.
Refleksi Diri:
- Bagaimana sikap Anda terhadap firman Tuhan yang berbicara kepada Anda di gereja maupun melalui Alkitab? Apakah Anda sudah melakukan firman yang disampaikan?
- Apa yang Anda lakukan agar menjadi orang Kristen yang bijaksana dalam membangun iman melalui pendengaran/penyampaian firman Tuhan?