Tidak Dibuang, Justru Jadi Versi Terbaik
Efesus 1:1-5
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
- Efesus 1:4
Apakah Anda termasuk orang yang sangat detail dan teliti dalam memilih sesuatu? Sebagai contoh, seandainya membeli pakaian. Anda memilih pakaian karena model terbaru, bahan kain yang lembut dan dapat menyerap panas atau melindungi dari suhu dingin; atau mungkin Anda memilih karena bahan yang mudah untuk disetrika dan tidak mudah kusut? Saya termasuk orang yang demikian.
Pada umumnya kita memilih sesuatu dengan kualitas yang terbaik bagi kita: pakaian terbaik, sekolah terbaik, kampus terbaik, jurusan terbaik, pasangan terbaik, dst. Allah berbeda dengan kita. Dia memilih kita bukan karena kita berada dalam kualitas terbaik, justru Allah memilih kita dalam keadaan terburuk, yaitu ketika masih berdosa (Rm. 5:8).
Dalam kebebasan-Nya, Allah bisa membiarkan kita tetap berdosa. Allah bisa bebas untuk membuang dan membiarkan hidup kita tetap dalam kondisi kotor dan tercemar. Namun, Allah justru melakukan yang sebaliknya. Dia memilih kita yang berdosa melalui kekayaan kasih karunia-Nya. Itulah bukti kasih Allah bagi kita
Kabar baiknya, Allah memang memilih kita apa adanya (dalam kondisi yang berdosa). Namun, Dia tidak membiarkan kita hidup dengan seadanya kita. Tujuan Allah memilih kita
adalah agar kita kudus dan tidak bercacat di hadapan-Nya. Artinya, Allah memilih kita secara personal agar kita dipisahkan dari dosa dan dikhususkan bagi-Nya.
Secara definitif (status) kita adalah orang yang kudus karena telah dikuduskan melalui karya Kristus. Bagian kita adalah menjalani proses pengudusan secara progresif selama kita hidup. Allah terus membersihkan diri kita dari berbagai dosa dan membentuk kita semakin sempurna dan tidak bercacat di hadapan-Nya.
Ketika Anda mengasihi seseorang, tentu Anda akan memberikan yang terbaik bagiorang tersebut. Allah juga sangat mengasihi kita maka Dia memberikan yang terbaik dari
diri-Nya, yaitu memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa-dosa kita, supaya kita melalui Kristus bisa menjadi versi terbaik dari diri kita di hadapan-Nya.
Allah telah membuktikan kasih-Nya dengan tidak membuang kita dan tetap memilih kita. Sekarang waktunya membuktikan kasih kita kepada Allah dengan menjadi versi terbaik
diri kita di hadapan-Nya. Jagalah kekudusan hidup dan hiduplah menjadi anak-anak Tuhan (ay. 5) yang mencerminkan karakter Kristus di dalam diri kita.
Refleksi Diri:
- Apa saja kegagalan yang pernah Anda alami untuk menjadi versi terbaik Anda?
- Bagaimana Anda mewujudkan versi terbaik Anda dalam kehidupan sehari-hari?