Bagikan artikel ini :

Jesus: The Game Changer

Apa jadinya dunia jika Yesus tidak pernah lahir ke dalamnya? Sebagian orang mungkin dengan cepat akan berkata, tidak akan ada yang namanya orang Kristen di dunia ini. Sebagian lain mungkin berkata, tidak akan ada tempat ibadah bernama Gereja. Sebagian besar orang Kristen akan berkata, tidak akan ada keselamatan hadir bagi umat manusia tanpa Yesus lahir. Tetapi apakah betul bahwa pengaruh Yesus di dunia ini hanya sebatas pada lanskap religius dan spiritual saja?

Ternyata jika kita menggali lebih dalam akan dampak kehadiran Yesus ataupun ketidakhadiran-Nya di dunia ini, ada dampak yang amat besar dibawa oleh kelahiran Kristus pada dunia kita yang dapat kita saksikan langsung dalam tatanan sosial, politik, filosofis, hingga kebudayaan masyarakat kita hari ini. Tanpa Yesus kemungkinan besar dunia kita masih  mengenal sistem perbudakan, tanpa kehadiran Yesus mungkin tidak akan pernah tercetus ide hak asasi manusia, bahkan kalender kita pun akan berbeda drastis karena perhitungan tahun yang berjalan hari ini memakai kalender Gregorian yang memakai waktu kelahiran Kristus sebagai acuan penghitungan tahunnya. Tanpa Yesus dunia kita hari ini tidak akan sama baik bagi orang percaya maupun tidak.

Dampak-dampak besar ini pertama-tama dibawa langsung oleh Yesus sendiri baik melalui pengajaran yang Ia berikan, maupun melalui teladan hidup yang Ia tunjukkan. Yesus menghadirkan kasih Ilahi bahkan kepada mereka yang dipandang tidak layak mendapatkan kasih, karena dosa yang telah mereka perbuat. Bahkan Alkitab menyebut Yesus dikenal sebagai sahabat bagi orang berdosa. Ia menghadirkan kasih, pengampunan, dan kesempatan kedua bagi setiap orang yang mau bertobat dan berbalik kepada Allah. Ia mengajarkan selama kita masih hidup tidak ada kata terlambat untuk bertobat, bahkan penjahat yang disalibkan bersama-Nya memperoleh keselamatan menjelang ajal menjemputnya. Begitupun para murid-Nya yang telah gagal bahkan mengkhianati-Nya masih diberi kesempatan kedua untuk melayani-Nya bahkan untuk memimpin gereja yang telah dimulai oleh Yesus sendiri. Kasih ini merupakan kasih radikal yang tidak pernah dikenal dunia. Pesan kasih dan pengampunan ini menjadi dasar utama dari terobosan-terobosan yang Yesus kerjakan di tengah zaman-Nya yang men-challenge bagaimana seseorang melihat dunia dan semua budayanya yang ada. Bahkan Yesus adalah Pribadi pertama yang bicara tentang kesetaraan antara pria dan wanita (equality).

Terobosan-terobosan yang dikerjakan dan dihadirkan Yesus atas dasar kasih Ilahi ini menjadi inspirasi bagi gereja mula-mula hingga hari ini untuk melakukan terobosan dan melanjutkan karya Allah di dunia. Murid-murid merenungkan ajaran Yesus dan teladan hidup-Nya lalu mengaplikasikannya dalam tantangan zaman yang saat itu mereka hadapi. Dari aplikasi perenungan ini lahirlah terobosan-terobosan baru pada masing-masing zaman dan konteks kebudayaan. Awal mula ide berkenaan hak asasi manusia tercetus adalah dari misionaris yang melihat bagaimana penjajah dari Eropa memperlakukan penduduk asli dari benua lain dengan kejam dan tidak berperikemanusiaan. Dari pergumulan ini maka tercetus ide permulaan akan hak asasi manusia dan kesetaraan seluruh ras dan suku bangsa, tidak ada ras yang lebih tinggi dari yang lain, semua adalah manusia yang dicipta setara sebagai gambar dan rupa Allah.

Hari ini sebagai orang percaya kita punya tugas panggilan serupa membawa perubahan kepada dunia di zaman kita berada, agar karya Kristus yang menebus dan menyelamatkan umat manusia dapat teraplikasikan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Baik dalam aspek spiritual, mental, sosial, etika, politik, kebudayaan, dan seluruh aspek hidup manusia yang lain. Untuk itu Allah memberi kita karunia yang berbeda sehingga melalui karunia yang berbeda-beda ini kita berkarya menghadirkan karya penebusan Kristus dimana kita berada.  **DK