Bagikan artikel ini :

Jangan Keraskan Hati

Ibrani 3:7-11

“Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
- Ibrani 3:7b-8

Betapa pentingnya bagi kita untuk menjaga kesehatan baik melalui asupan makanan yang bergizi, cukup beristirahat, dan menyediakan waktu berolahraga. Seorang dokter pernah menyampaikan salah satu penyakit yang sangat berbahaya, yaitu sirosis, penyakit yang menyerang organ hati sehingga dipenuhi dengan jaringan parut yang membuatnya semakin keras dan tidak berfungsi secara normal. Penyakit yang membuat hati mengeras ini jika tidak segera ditangani dapat membuat penderitanya meninggal dunia.

Bangsa Israel dikenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk, keras kepala, dan keras hati kepada Tuhan. Sekalipun Tuhan sudah menyatakan kasih dan pemeliharaan-Nya kepada bangsa ini secara turun-temurun, mereka terus mencobai Tuhan dengan melakukan dosa. Mereka bukan tidak tahu apa yang dilakukan, tetapi kebebalan yang membuat mereka selalu sesat hati dan memilih jalan yang menyimpang dari Tuhan (ay. 10b)

Itulah sebabnya Allah berulang kali menyerukan panggilan pertobatan kepada bangsa Israel dengan berbagai cara. Dia mengutus nabi dan para hakim, memberi penghukuman melalui bangsa lain, tetapi sayangnya bangsa ini tetap dikuasai oleh kekerasan hati yang tidak mau bertobat kepada Tuhan.

Kita harus bersyukur karena memiliki Allah yang adil dan penuh kasih, yang bahkan dalam penghukuman-Nya sesungguhnya menyatakan kasih-Nya agar manusia mau berbalik kembali pada jalan-Nya. Kita juga harus bersyukur karena memiliki Allah yang panjang sabar, yang berulang kali dan tidak henti-hentinya terus menyatakan seruan pertobatan bagi manusia yang seringkali mengulangi perbuatan-perbuatan dosanya di hadapan Allah.

Melalui kisah bangsa Israel, mari kita belajar menghilangkan kebebalan dan kekerasan hati terhadap suara Tuhan. Tuhan bisa berbicara melalui pasangan kita, anak kita, hamba Tuhan, atau melalui berbagai masalah dan pergumulan. Yang terutama Dia juga terus berbicara melalui firman-Nya.

Jika kekerasan organ hati bisa membawa pada kematian fisik maka kekerasan hati yang tidak mau bertobat kepada Tuhan bisa membawa pada kebinasaan. Jangan keraskan hati Anda ketika mendengar suara Tuhan Yesus yang menegur dan mengingatkan Anda.


Refleksi Diri:

  • Apa yang membuat kita seringkali mengabaikan atau bahkan mengeraskan hati saat mendengar suara Tuhan?
  • Bagaimana cara Anda agar bisa dengan rendah hati mendengarkan suara dan menerima teguran Tuhan?