Bagikan artikel ini :

Menang Dalam Perlombaan Hidup

Ibrani 12:1-3

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus,
- Ibrani 12:1-2

Saya sejak kecil paling tidak suka olahraga, apalagi berkaitan dengan lari. Saya enggan berkeringat, apalagi ditunjang badan yang cenderung gemuk, membuat mudah lelah. Baru jalan atau berlari sebentar, nafas sudah tersengal-sengal.

Alkitab seringkali menggambarkan hidup seperti sebuah perlombaan yang diwajibkan. Wajib artinya tidak bisa ditolak, mau gak mau harus dijalani. Pilihan kita hanya menjalani hidup dengan serius atau dengan asal-asalan.

Kita tentu berharap menjadi pemenang dalam perlombaan ini. Dalam perlombaan lari, pemenang ditentukan ketika menyentuh garis finis dengan waktu tercepat. Berbeda dengan kehidupan, untuk menjadi pemenang di dalam Tuhan, yang perlu kita lakukan adalah setia di dalam iman kepada Kristus sampai akhir hidup.

Ibrani 11 menyampaikan tentang para pahlawan iman yang sama seperti kita berjuang dalam perlombaan hidup dan menjadi pemenang karena setia di dalam imannya kepada Kristus. Apa yang harus kita kerjakan agar bisa menjadi pemenang dalam perlombaan hidup?

Pertama, kita harus menanggalkan semua beban dan dosa. Dalam perlombaan hidup, ternyata ada hal-hal yang dapat menjadi penghalang untuk menjadi pemenang. Beban adalah semua yang memberatkan, menghalangi, dan memperlambat langkah kita. Seperti pelari maraton biasanya menggunakan pakaian setipis atau seringan mungkin ketika berlomba agar tidak menjadi beban. Kekhawatiran dan ketakutan dapat menjadi beban kita. Dosa juga dapat menjerat kaki sehingga membuat kita terjatuh dalam perlombaan hidup.

Kedua, kita harus bertekun dalam perlombaan. Selama menjalani perlombaan, pasti muncul rasa lelah, godaan untuk menyerah dan berhenti, atau menyimpang dari jalurnya Tuhan. Penulis Ibrani mengingatkan kita agar berjuang dan bertekun dalam perlombaan dengan memfokuskan arah pandangan hanya kepada Yesus yang telah menjadi teladan dalam kemenangan-Nya atas penderitaan dan kematian. Melihat dan mengingat Yesus yang menderita dan bertahan dalam kesengsaraan-Nya dapat membuat kita berbesar hati dan tidak menyerah dalam menjalani hidup yang berat.

Ayo tanggalkan beban hidup dan dosa. Bertekun menjalani hidup dan jadilah pemenang!


Refleksi Diri:

  • Apa beban dan dosa yang saat ini menghalangi langkah Anda dalam perlombaan hidup? Apakah Anda sudah menanggalkannya?
  • Apa komitmen yang ingin Anda ambil supaya bisa bertekun menjalani hidup dan menjadi pemenang?